KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (21/9). IHSG terkoreksi 0,12% ke level 7.188,31. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG mengekor pergerakan bursa global, khususnya Amerika Serikat (AS) yang terkoreksi. Menurutnya, koreksi bursa sejalan dengan naiknya obligasi AS
yield 10 tahun ke angka 3,57%. "Di sisi lain pelaku pasar juga masih
wait and see akan adanya FOMC Meeting dan juga RDG yang akan berlangsung Rabu (21/9) dimana terdapat peluang The Fed menaikkan suku bunganya sebesar 75 bps-100 bps untuk meredam inflasi," paparnya pada Kontan, Rabu (21/9).
Untuk perdagangan Kamis (22/9), Herditya memperkirakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya dengan
support 7.073 dan resisten 7.252.
Baca Juga: IHSG Turun 0,12% ke 7.188 Hingga Tutup Pasar Rabu (21/9) Analis Phintraco Sekuritas Valdy mengungkapkan, IHSG ditopang oleh penguatan mayoritas saham energi pada perdagangan Rabu (21/9). Penguatan tersebut dipicu oleh
rebound signifikan harga minyak bumi hingga 3%, menyusul tambahan cadangan U.S. crude oil yang lebih rendah dari perkiraan di pekan lalu. Disamping itu, gangguan
supply gas dari Rusia membangun ekspektasi bahwa permintaan
coal dari Eropa masih cukup tinggi. Dari dalam negeri, sedikit berlawanan, pemerintah semakin gencar mengupayakan perluasan penggunaan kendaraan listrik melalui percepatan pembangunan SPKLU dan insentif tarif listrik untuk pengisian daya kendaraan listrik. Hal ini memicu kenaikan harga saham emiten terkait dengan EBT. "Ini meredam kecenderungan aksi jual jelang pengumuman kenaikan The Fed
rate dan suku bunga acuan BI di Kamis (22/9)," ungkapnya.
Baca Juga: Harga Saham BBRI & GOTO Beda Arah di Perdagangan Bursa Saham Rabu (21/9) Dengan demikian, saham-saham
INCO,
ANTM,
INDY,
MEDC,
ADRO,
HRUM,
PTBA dan
ITMG diperkirakan melanjutkan
rebound di Kamis (22/9).
Ia meramal IHSG akan kembali fluktuatif di atas
support 7.130 dan resisten 7.230 pada Kamis (22/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi