KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan mengalami koreksi. Adapun IHSG ditutup turun 0,48% ke posisi 6.839,34 pada Selasa (31/1). 

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mencermati stochatic RSI bergerak turun dari area overbought dan terbentuk penyempitan positive slope pada MACD. Ini mengindikasikan ada potensi koreksi lanjutan dengan support level 6.740-6.760.

"Pergerakan IHSG tersebut dipengaruhi oleh sikap wait and see pelaku pasar menjelang rilis pengumuman FOMC besok dan rilis data inflasi Januari Indonesia hari ini," kata Alrich, Selasa (31/1). 

Menurut dia, sentimen global cenderung beragam, apalagi setelah International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di 2023 mencapai 2,9% secara tahunan. Angka tersebut naik 0,2% dari proyeksi pada Oktober 2022. 

Baca Juga: IHSG Rawan Koreksi, Cek Rekomendasi Saham DEWA, ESSA, EXCL, IMAS

Akan tetapi, angka tersebut melambat dibandingkan perkiraan pertumbuhan 3,4% secara tahunan di 2022. IMF juga memperkirakan tren penurunan inflasi di tahun dibanding 2022 lalu. 

"Selain itu, harga komoditas terutama batubara mengalami penurunan signifikan yang salah satunya dipicu oleh hasil penelitian bahwa kenaikan PLTU di Eropa tidak sebesar yang dikhawatirkan," imbuh Alrich. 

Untuk itu, pelaku pasar dapat diperhatikan peluang buy on support pada sejumlah saham defensif, seperti INDF, ICBP, MAPI, dan ERAA dalam beberapa hari ke depan. Alternatif pilihan saham, di antaranya MDKA, ANTM, INCO, INTP, dan EXCL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati