KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menembus rekor, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertahan. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menurun 0,83% menjadi 5.901,90. Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai, koreksi IHSG dipicu aksi profit taking. Ia mencermati, pemberat IHSG adalah saham yang sebelumnya memang sudah naik tinggi, seperti UNTR, BUMI, ICBP dan INDF. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji berpendapat, IHSG terkoreksi wajar akibat minimnya sentimen positif. Secara eksternal, ada potensi kenaikan suku bunga The Fed yang turut menekan IHSG.
Riska melihat pada hari ini (6/10) pelaku pasar akan fokus pada rilis data ekonomi, berupa cadangan devisa dan data indeks keyakinan konsumen. Nafan memperkirakan cadangan devisa tetap surplus. Tapi nilainya bisa lebih rendah dibanding bulan lalu.