JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bangkit dari zona merah saat bursa regional rebound, Selasa (30/8). Mengacu data RTI, indeks ditutup terkoreksi 0,16% atau 8,448 poin ke level 5.362,316. Tercatat 218 saham bergerak turun, 100 saham bergerak naik, dan 91 saham stagnan. Volume perdagangan hari ini 7,88 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,84 triliun. Tujuh dari 10 indeks sektoral memerah menyeret IHSG. Sektor industri dasar memimpin penurunan 0,72%.
Tiga sektor lainnya menguat yakni pertambangan naik 1,16%, perdagangan naik 0,65%, dan pertanian 0,26%. Aksi jual asing juga masih mewarnai perdagangan hari ini. Di pasar reguler, net sell asing Rp 254,806 miliar dan Rp 766,267 miliar keseluruhan perdagangan. Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 5,82% ke Rp 1.860, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 3,13% ke Rp 3.100, dan PT Semen Indonesia (persero) Tbk (SMGR) turun 2,88% ke Rp 10.100. Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik 8,17% ke Rp 11.250, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 6,57% ke Rp 1.135, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 6,25% ke Rp 18.700. Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa sentimen mengenai bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan menaikan tingkat suku bunga acuan masih membayangi laju IHSG. "PernyataanThe Fed yang cenderung 'hawkish'membuat bursa saham domestik bergerak melemah," katanya mengutip Antara. Sementara, hari ini bursa saham Asia dan Eropa justru menghijau setelah reli pasar saham Amerika Serikat (AS) yang mendorong permintaan aset berisiko.