IHSG masih terpuruk, kinerja reksadana saham dan campuran kembali tertekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terpuruk setelah ditutup di zona merah lagi pada akhir penutupan pekan kemarin. IHSG tercatat terkoreksi 2,24% dalam sepekan terakhir.

Terpuruknya IHSG turut menyeret kinerja hampir seluruh reksadana juga menjadi negatif. Merujuk dari laporan Infovesta Utama yang dikeluarkan hari ini, Senin (28/9), tercatat hanya reksadana pasar uang yang berhasil membukukan kenaikan kinerja sebesar 0,10%. 

Reksadana berbasis saham menjadi reksadana dengan kinerja paling buruk setelah reksadana saham dan reksadana campuran masing-masing kinerjanya turun 1,73% dan 1,22%.


Reksadana pendapatan tetap juga mencetak penurunan kinerja setelah mencatatkan koreksi tipis 0,05%. Padahal kinerja obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi mencatat kinerja yang cukup apik dengan tumbuh masing-masing 0,14% dan 0,12%.

Baca Juga: IHSG melemah ke 4.923 pada akhir sesi I hari ini, BBCA, BMRI dan TLKM dilepas asing

Berikut masing-masing reksadana yang memiliki return tertinggi secara month to date hingga 25 September 2020. Reksadana saham dengan return tertinggi dipegang oleh Millenium MCM Equity Sektoral sebesar 5,06%. 

Lalu reksadana campuran yang tertinggi dipegang oleh Gemilang Soltice Indonesia Campuran dengan tumbuh sebesar 2,36%. Sementara untuk reksadana pendapatan tetap, return tertinggi dipegang oleh Pinnacle Dana Obligasi Unggulan sebesar 5,92%. Lalu untuk reksadana pasar uang, Syailendra Money Market Fund merupakan yang tertinggi dengan return sebesar 0,92%. 

Berikutnya, reksadana indeks & ETF yang memiliki return tertinggi adalah ABF IBI Fund sebesar -0,08%, Kemudian, return reksadana pendapatan tetap USD dipegang oleh Star Fixed Income Dollar sebesar 1,55%.

Baca Juga: Hasil investasi asuransi jiwa tergerus akibat pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati