KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) menguat di perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (22/11), IHSG naik 0,77% atau 54,65 poin ke 7.195,56 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG tercatat menguat 0,48% dalam sepekan terakhir dan turun 6,49% dalam sebulan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG turun 1,06%. VP Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan, IHSG dalam sepekan terakhir cenderung bergerak datar dalam rentang level 7.123-7.227. Indikator MACD menunjukkan tren yang cenderung landai dan RSI mencoba keluar dari zona
oversold. Tercatat asing melakukan
net sell sebesar Rp 3,82 triliun di seluruh perdagangan. Audi menerangkan sentimen pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah potensi pemangkasan suku bunga Fed yang lebih lambat cenderung direspons negatif oleh pasar. "Selain itu, tensi geopolitik di Ukraina-Rusia cenderung mendorong harga emas sebagai aset
safe haven sehingga terjadi pergeseran investasi dari pasar saham," kata Audi kepada Kontan, Jumat (22/11).
Baca Juga: IHSG Ditutup ke 7.195,56 pada Jumat (22/11), Simak Sentimen Penggeraknya Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, pergerakan IHSG dalam sepekan ini dipengaruhi oleh beberapa hal.
Pertama, pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah masih menguat. Ini disebabkan oleh sikap
hawkish bank sentral AS atau The Fed yang diprediksikan mempertahankan suku bunga acuannya di angka 4,75% mengingat kondisi ekonomi AS yang masih baik. "
Kedua, pergerakan harga komoditas dunia, khususnya emas dan minyak yang mengalami penguatan setelah memanasnya kembali konflik Rusia dengan Ukraina," ujar Herditya kepada Kontan, Jumat (22/11).
Ketiga, rilis suku bunga China yang bertahan di level 3,1% dan 3,6%, serta suku bunga Bank Indonesia yang juga tetap berada di level 6%.
Baca Juga: Wall Street Reli: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Menguat, Ditopang Data Aktivitas Bisnis Investor asing mencatat
net sell atau jual bersih Rp 353,64 miliar di seluruh pasar saat IHSG menguat. Net sell asing di pasar reguler mencapai Rp 115,98 miliar. Sedangkan di pasar negosiasi, net sell asing tercatat Rp 237,66 miliar. Saham-saham dengan
net sell terbesar asing adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) Rp 242,07 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) Rp 210,88 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) Rp 96,55 miliar. Sedangkan saham-saham dengan
net buy atau beli bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) Rp 129,4 miliar, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG) Rp Rp 63,52 miliar, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS) Rp 60,05 miliar.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Batubara yang Mulai Bangkit Setelah berhari-hari menjadi pemberat IHSG, sejumlah saham bank jumbo berbalik menyokong kenaikan IHSG di perdagangan terakhir pekan ini. Berikut 10 top leaders dan top laggards IHSG pada Jumat (22/11).
Top Leaders | | Top Laggards |
Saham | % | Saham | % |
BBRI | 3,53% | TPIA | -1,55% |
GOTO | 8,33% | TLKM | -0,72% |
BMRI | 1,63% | AMMN | -0,52% |
BREN | 2,29% | INDF | -1,97% |
BBNI | 2,54% | MDKA | -2,38% |
MBMA | 7,84% | MAPA | -4,76% |
BRIS | 9,67% | MAPI | -3,23% |
ADRO | 1,90% | ANTM | -2,68% |
DSSA | 1,16% | ISAT | -2,40% |
INPC | 34,04% | BRMS | -0,90% |
Top gainers LQ45 adalah:
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) 9,67%
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 8,33%
- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 7,84%
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) -3,23%
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) -2,68%
- PT Indosat Tbk (ISAT) -2,40%
Sedangkan top gainers dan top losers IHSG pada adalah:
Top Gainers | | Top Losers |
Saham | % | Saham | % |
LMPI | 34,81% | JGLE | -12,50% |
WCII | 34,57% | INTD | -11,38% |
INPC | 34,04% | LMSH | -10,00% |
TRON | 26,42% | KOTA | -10,00% |
BOAT | 25,00% | SOSS | -9,64% |
POLU | 24,78% | BINO | -9,32% |
HOKI | 21,00% | PLIN | -9,12% |
BEBS | 20,00% | BBYB | -8,67% |
CNKO | 16,67% | ASMI | -8,33% |
DADA | 14,29% | LPCK | -7,75% |
Baca Juga: Cek Top Losers LQ45 saat IHSG Menguat pada Jumat (22/11), Ada MAPI, ISAT, dan ANTM Sembilan indeks sektoral menyokong kenaikan IHSG. Sektor teknologi melesat 2%. Sektor transportasi dan logistik melambung 1,95%. Sektor keuangan melonjak 1,08%. Sektor perindustrian naik 0,52%. Sektor kesehatan menguat 0,50%. Sektor energi menanjak 0,48%. sektor barang konsumsi primer terangkat 0,11%. sektor barang baku menguat 0,08%. Sektor properti dan real estat naik tipis 0,01%. Dua sektor turun saat IHSG naik. Sektor barang konsumsi nonprimer turun 0,49%. Sektor infrastruktur melemah 0,20%.
Total volume transaksi bursa mencapai 23,74 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 10,06 triliun. Sebanyak 279 saham menguat. Ada 268 saham yang turun harga dan 242 saham flat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati