IHSG melaju 0,11% di awal perdagangan Selasa (29/12), sektor infrastruktur motornya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik pada perdagangan Selasa (29/12), bersiap melanjutkan kenaikannya. Mengutip RTI pukul 09.11 WIB, indeks naik 0,11% ke 6.100,68.

Tercatat 195 saham naik, 151 saham turun, dan 164 saham stagnan. Total volume 2,6 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 2 triliun.

Lima dari 10 indeks sektoral menopang IHSG. Sektor infrastruktur paling besar kontribusi untuk kenaikan IHSG 1,24%. Sementara, konstruksi paling dalam penurunannya 0,52%.


Pagi ini, Investor asing masih membukukan jual bersih. Di pasar reguler, net sell asing Rp 41,608 miliar dan Rp 41,575 miliar keseluruhan market.

Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas mengatakan, IHSG kemarin cukup optimis setelah sempat tertekan di awal sesi perdagangan. Saham-saham sektor pertanian (+3,76%) dan Infrastruktur (+2,11%) menjadi motor pengerak IHSG sejak awal sesi perdagangan.

Baca Juga: Bursa Asia: Indeks Nikkei Jepang menembus level tertinggi dalam 29 tahun

Harga CPO yang terlihat cukup kuat di atas RM 3500 per mton menjadi faktor utama. Selain itu, keputusan Indonesia melakukan tindakan cepat menutup akses WNA mulai awal tahun 2021 juga diapresiasi oleh para pelaku pasar.

Pemerintah menutup akses WNA untuk menahan penyebaran mutasi baru dari Covid-19 yang mulai ramai di Eropa. Perdagangan masih terlihat cukup optimis meskipun dua hari menjelang penutupan tahun 2021 investor akan dihantui kekhawatiran melambatnya frekuensi trading.

Investor asing tercatat net buy sebesar Rp 206,68 miliar dengan saham BBCA yang tertinggi dimana tercatat net buy investor asing sebesar Rp 137,04 miliar.

Lanjar memperkirakan, secara teknikal IHSG hari ini akan kembali bergerak kembali uji support MA5 setelah kedua kali berhasil whipsaw di MA20. Sehingga, pergerakan IHSG masih berpotensi optimis di sisa perdagangan tahun 2020.

Baca Juga: Rupiah dibuka menguat tipis ke Rp 14.148 per dolar AS pada Selasa (29/12)

Namun menurut Lanjar, secara indikator IHSG memiliki tekanan aksi jual dari momentum indikator RSI dan stochastic.

"Kami memperkirakan, IHSG bergerak mencoba menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.057 - 6.162," terang dia.

Sementara itu, rekomendasi saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya: AKRA, BBTN, INCO, INDF, PTBA, SILO, TOWR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto