IHSG Melaju di Atas Level 7.000, Bagaimana Proyeksinya untuk Minggu Depan?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampil perkasa di pekan pertama bulan Agustus. Meski rentang kenaikan relatif terbatas, tapi IHSG betah parkir di zona hijau lima hari beruntun, dengan ditutup menguat di atas level 7.000.

IHSG parkir di area 7.084,65, setelah mengalami kenaikan 27,30 poin atau 0,39% pada perdagangan Jum'at (5/8). Sektor teknologi, infrastruktur, transportasi, menjadi pendorong dengan kenaikan di sekitar 5% pada pekan ini.

Sejumlah saham big cap masih jadi penggerak, seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).


Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mencermati bahwa laju IHSG terdorong oleh rilis kinerja keuangan emiten periode semester pertama 2022 yang mayoritas mengalami hasil positif, baik dari top line maupun bottom line.

Baca Juga: IHSG Ditutup 7.084 pada Jumat (5/8), Menguat 5 Hari Berturut-turut

Rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 yang tumbuh 5,44% secara tahunan (yoy), mengkonfirmasi optimisme terhadap kondisi makro ekonomi. 

"Artinya bisa menepis keraguan pelaku pasar terkait fundamental ekonomi Indonesia di tengah tantangan resesi global," kata Wisnu kepada Kontan.co.id, Jum'at (5/8).

Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim menambahkan bahwa sentimen pertumbuhan Gross Domestic Bruto (GDP) Indonesia yang di atas konsensus, akan menjadi dorongan bagi IHSG. Hal ini bisa membuat kepercayaan investor asing semakin deras mengalir.

Oleh sebab itu, pada pekan depan investor dapat memperhatikan saham-saham dengan pembelian asing yang cukup besar seperti BBCA dan TLKM. Lukman sendiri menjagokan sektor perbankan, teknologi, dan telekomunikasi.

Catatan Lukman, pelaku pasar masih akan menunggu rilis data ekonomi pada pekan depan. Seperti data consumer confident dengan proyeksi masih akan  mengalami ekspansi, serta retail sales yang berpotensi sedikit tertekan.

"Kami perkirakan IHSG masih akan bergerak volatile namun masih berpotensi menguat mengingat GDP Indonesia yang masih solid akan menjadi pendorong IHSG," ujar Lukman.

Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana juga melihat bahwa rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi katalis positif bagi pasar, di tengah ketidakpastian makro ekonomi global dan tingginya inflasi.

Baca Juga: IHSG Menguat 1,92% dalam Sepekan, Berikut Katalis Penggeraknya

Hanya saja, Raditya mewaspadai posisi IHSG saat ini yang rawan berada di akhir fase kenaikan dan menyimpan peluang memulai koreksi ke area 6.600 - 6.650. 

"Setelah koreksi ini selesai, kami proyeksikan IHSG akan kembali membentuk new high," kata Raditya.

Dia menganalisa, IHSG pekan depan masih berpotensi mengalami penguatan terbatas ke level 7.140. Pelaku pasar diminta waspada jika IHSG ditutup di bawah posisi 6.949 karena bisa terseret ke penurunan yang lebih dalam.

Sementara itu, CEO Edvisor.id Praska Putrantyo memperkirakan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan berdampak signifikan terhadap IHSG. Sebab, pasar sudah mengantisipasi dalam seminggu terakhir, yang mana para investor mencermati rilis kinerja emiten pada kuartal II 2022 yang menunjukkan hasil apik.

Untuk saham pilihan pekan depan, Praska menjagokan ASII, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang menarik dikoleksi.

Sedangkan Lukman menyarankan investor untuk mengoleksi saham BBCA, TLKM, PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT MD Pictures Tbk (FILM).

Adapun Raditya memberi rekomendasi buy on weakness terhadap PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), serta beli saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).

Baca Juga: IHSG Menguat 0,39% pada Jumat (5/8), Net Buy Asing Mencapai Rp 1,46 Triliun

Target harga SIDO bisa dicermati pada area Rp 860. Lalu Rp 1.855 sebagai target harga BBYB, dan target untuk ACES berada di posisi Rp 750.

Sedangkan Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan IHSG sepekan ke depan masih berpeluang menguat untuk menguji 7.100 dengan support terdekat di 7.030.

"Emiten-emiten dari sektor telekomunikasi dapat diperhatikan," ujarnya.

Saran Raditya, cermati saham FREN pada support Rp 102 dan resistance di Rp 118. Lalu TLKM dengan support Rp 4.410 dan resistance di Rp 4.850. 

Saham telekomunikasi lain yang menarik dilirik adalah PT Indosat Tbk (ISAT) dengan support Rp 6.875 dan resistance di Rp 7.300, serta PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dengan support Rp 745 dan resistance di Rp 770.

 
TLKM Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi