JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pertahankan reli di tengah sentimen positif kesepakatan OPEC dan rilis data inflasi, Kamis (1/12). Mengacu data RTI, indeks berakhir 0,97% atau 49,845 poin ke level 5.198,755. Ada 145 saham bergerak naik, 145 saham bergerak turun, dan 103 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 15,10 miliar lot saham dengan nilai transaksi 7,46 triliun. Delapan dari 10 indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor pertambangan memimpin penguatan tertinggi 2,45%. Sementara, sektor yang memerah yaitu; konstruksi turun 0,66%, dan industri dasar 0,31%.
Hari ini, di pasar reguler investor asing membukukan aksi beli Rp 218,558 miliar. Namun, keseluruhan perdagangan investor asing condong melakukan aksi jual saham Rp 181,266 miliar. Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 9,91% ke Rp 466, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 6,00% ke Rp 1.590, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 5,95% ke Rp 22.250. Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 7,74% ke Rp 155, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 3,75% ke Rp 6.425, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) turun 3,16% ke Rp 368. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, laju bursa saham di kawasan Asia yang bergerak positif menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG kembali terapresiasi. "Sebagian pelaku pasar kembali melakukan aksi beli memanfaatkan harga saham yang relatif masih rendah," katanya. Ia menambahkan bahwa pelaku pasar saham juga merespon positif hasil pertemuan anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) yang akan memangkas produksinya sekitar 4,5 % dari produksi saat ini.
Di sisi lain, data inflasi yang dilansir hari ini masih terkendali. "Inflasi yang terkendali menunjukkan bahwa secara fundamental perekonomian Indonesia masih terlihat dalam kondisi baik di tengah kondisi global yang relatif melambat," kata analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi November 2016 sebesar 0,47%. Angka inflasi tersebut lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,14% dan lebih tinggi dari inflasi November 2015 yang tercatat sebesar 0,21%. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, dengan perkembangan tersebut inflasi tahun kalender Januari-November 2016 sebesar 2,59% dan inflasi tahunan November 2016 sebesar 3,58% Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto