JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan sesi I, Selasa (20/6). Mengacu data RTI, indeks naik 0,17% atau 9,786 poin ke level 5.751,695.
Tercatat 169 saham bergerak naik, 113 saham bergerak turun, dan 122 saham stagnan. Volume perdagangan 5,43 miliar lots saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,47 triliun.
Delapan dari 10 indeks sektoral menopang IHSG. Sektor industri dasar paling tinggi penguatannya 1,07%. Sektor infrastruktur paling dalam penurunannya 0,17%.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 7,19% ke Rp 328, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 3,51% ke Rp 1.620, dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik 2,74% ke Rp 18.750.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 1,86% ke Rp 3.170, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 1,67% ke Rp 2.360, dan PT Charone Pokphand Tbk (CPIN) turun 1,57% ke Rp 3.130.
Sayangnya, laju penguatan lebih tinggi IHSG tertahan oleh aksi jual investor asing. Di sesi I, net sell asing mencapai Rp 130,077 miliar.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan, sentimen domestik yang optimistis kembali menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG untuk melanjutkan kenaikan.
"Pasar optimistis fundamental ekonomi nasional akan membaik seiring dengan meningkatkan belanja pemerintah dalam APBN-P 2017," kata Nico Omer dikutip dari Antara.
Ia mengemukakan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan belanja tahun ini akan lebih besar dari yang sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017. Kemungkinan pemerintah akan merevisi anggaran APBN 2017 untuk nantinya diserahkan ke Komisi XI DPR.
Di sisi lain, lanjut dia, hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia terhadap inflasi hingga pekan kedua bulan ini masih relatif terkendali dan lebih kecil dibanding bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News