JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berupaya untuk naik pagi ini (29/12). Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.09 WIB, indeks tercatat naik 0,23% menjadi 5.221,21. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks sempat tertekan ke zona merah dengan penurunan 0,08%. Sementara itu, jumlah saham yang naik mencapai 103 saham. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 53 saham dan 102 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 713,030 juta saham dengan nilai transaksi Rp 366,341 miliar.
Jumlah enam sektor yang mendaki. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri lain-lain naik 1,4%, sektor infrastruktur naik 0,69%, dan sektor industri dasar naik 0,43%. Saham-saham indeks LQ 45 yang mencatatkan kenaikan terbesar
(top gainers) di antaranya: PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 2,63% menjadi Rp 234, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 1,89% menjadi Rp 2.690, dan PT Astra International Tbk (ASII) naik 1,6% menjadi Rp 7.950. Adapun di posisi
top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 1,63% menjadi Rp 1.510, PT Elnusa Tbk (ELSA) turun 1,38% menjadi Rp 430, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 1,29% menjadi Rp 5.750. Sementara itu, pagi ini, investor asing tampak melepas kepemilikan sahamnya. Di seluruh market dan pasar reguler, nilai penjualan bersih asing masing-masing Rp 39,8 miliar dan Rp 25,6 miliar. Menurut Tasrul, analis Daewoo Securities, IHSG diperkirakan masih cenderung menguat pada transaksi perdagangan hari ini. "Tapi dengan catatan, IHSG harus mampu bertahan di atas level 5.176," jelasnya. Dia memperkirakan, trading range hari ini adalah 5.176-5.247. Secara teknikal, indikator MFI Optimized dan indikator W%R Optimized saat ini cenderung naik lebih lanjut dengan volume sekitar rata-rata. "Dengan demikian potensi kenaikan masih terlihat," imbuhnya. Asia tak bertenaga Sedangkan pasar saham Asia tampak tertekan. Mengutip data CNBC, pada pukul 08.15 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average tercatat merosot 0,82%. Kondisi ini dipicu oleh penguatan yen. Catatan saja, di pasar mata uang, yen Jepang menguat terhadap dollar AS. Pada pukul 08.20 waktu Singapura, nilai tukar yen berada di level 116,68 per dollar AS. Sebagai perbandingan, nilai tukar yen kemarin berada di posisi 117,44. Sedangkan indeks dollar diperdagangkan di posisi 103,15. Sementara itu, saham Toshiba terjungkal 18,10%. Salah satu penyebabnya adalah S&P Global Ratings memangkas peringkat utang jangka panjang perusahaan dan obligasi senior menjadi B- dari sebelumnya B dan BB- dari sebelumnya B+.
Sedangkan indeks ASX 200 Australia turun 0,36%. Sektor yang paling besar menggerus kinerja ASX adalah sektor utility dengan penurunan 1,58%. Adapun indeks Kospi turun 0,38% pada pembukaan transaksi. Sentimen negatif berasal dari pernyataan Menteri Keuangan Korea Selatan yang merevisi target pertumbuhan Produk Domestik Bruto 2017 menjadi 2,6% dari sebelumnya 3%. Di sisi lain, Seoul juga melaporkan tingkat produksi industri naik 3,4% pada November dibanding bulan sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie