KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis dalam sepekan. Pada pekan lalu, IHSG turun 0,03% ke level 6.356,16. IHSG selama sepekan kemarin memerah meski pada perdagangan Jumat (19/3) ditutup menguat 0,13%. Pada perdagangan kemarin, investor asing membukukan pembelian bersih (
net buy) di seluruh pasar Rp 512,29 miliar. Analis Philip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr menyebutkan setelah banyak menghabiskan
intraday di zona merah, IHSG kemarin berhasil selamat untuk ditutup di zona hijau. "Lonjakan IHSG di akhir sesi didukung lompatnya HMSP, SMMA, BBCA, CPIN, INTP, dan SMGR," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (19/3).
Baca Juga: Kapitaliasi pasar modal Indonesia (BEI) terkerek 0,53% pada pekan ini Menurutnya, kenaikan IHSG tidak sejalan dengan memerahnya bursa regional seiring investor masih berhati-hati setelah kenaikan yield US Treasury bertenor 10 tahun yang sempat naik menjadi hampir 1,75%. Ia menambahkan, kekhawatiran baru bahwa The Fed akan memberi toleransi pada laju inflasi yang lebih cepat telah memicu aksi jual pada asset berisiko tinggi seperti saham dan komoditas. Investor melihat adanya ketidakpastian mengenai dampak dari kerangka kerja The Fed yang baru dimana inflasi sengaja di biarkan melebihi (
overshoot) target 2% untuk beberapa waktu. Hal tersebut juga sejalan dengan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG selama sepekan ini. "Kebanyakan masih pergerakan
yield dan FOMC meeting, serta RDG BI," sebutnya. Zamzami memperkirakan, untuk pekan depan IHSG akan bergerak
sideways dengan
support di level 6.290 dan
resistance di level 6.390. "Pasar masih monitor
yield US treasury, dan data-data makro dari beberapa negara, juga pembicaraan China-AS dan implikasinya pada hubungan kedua negara tersebut di masa depan," tuturnya.
Baca Juga: Saham rokok mencatatkan penguatan,simak faktor pendorongnya Sementara, Dennies memproyeksikan IHSG akan menguat. Pergerakan didukung sentimen dari dalam negeri terkait relaksasi pajak beberapa sektor. Investor juga akan mencermati penetapan suku bunga China. Ia memproyeksikan IHSG Senin (21/3) diprediksi menguat dengan level
support 6.290 hingga 6.323 dan level
resistance 6.372 hingga 6.388.
Secara teknikal, Analis Binaartha, M. Nafan Aji Gusta Utama dalam risetnya menjelaskan berdasarkan rasio fibonacci, adapun
support maupun
resistance minimum berada pada 6307.84 hingga 6394.45. Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI menunjukkan sinyal positif. Di sisi lain, terlihat pola
upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga ke depannya berpeluang menuju ke
resistance terdekat. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain ASRI, BJTM, BSDE, CTRA, LPKR, MYOR, dan PPRE. Sementara Zamzami merekomendasikan INDF, KBLF, dan PTBA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi