IHSG melemah 0,08%, saham BRMS, BUMI, ENRG tetap perkasa hari ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,08% hari ini ke level 6.113,38. Padahal, pada perdagangan kemarin indeks menguat signfikan hingga 1,80%.

Meski demikian, ada beberapa saham yang masih perkasa di tengah pelemahan IHSG, diantaranya adalah saham-saham emiten yang terafiliasi ke Grup Bakrie, yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Mengutip data RTI, harga saham BUMI naik 18,57% ke level Rp 83 dan harga saham ENRG naik 23,16% ke level Rp 117 per saham. Penguatan tertinggi dicatat oleh saham BRMS dengan kenaikan hingga 34,85% ke level harga Rp 89 per saham.


Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menyebut, kenaikan dari saham-saham ini terdorong oleh sentimen yang berbeda. Saham BRMS misalnya, terdorong adanya sentimen masuknya investor institusi dari afiliasi Grup Salim.

Baca Juga: Rumor: Grup Salim masuk Bumi Resources Minerals (BRMS)

Untuk diketahui, salah satu transaksi yang terjadi di saham BRMS adalah melalui broker Net Sekuritas dengan kode OK, sebuah perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Salim. Melansir Bloomberg (16/12), terjadi pembelian sebanyak 6,31 juta saham BRMS di pasar negosiasi dengan harga Rp 62 per saham.

Meski demikian, pihak BRMS enggan mengomentari lebih jauh terkait pembelian saham BRMS di pasar negosiasi ini. “Karena posisi BRMS sebagai object of transaction. Siapapun bisa membeli atau menjual saham BRMS di pasar saham,” terang Herwin W. Hidayat,  Director & Investor Relations BRMS.

Selain itu, adanya dua pembeli siaga atau standby buyer dalam rights issue BRMS juga mendorong kenaikan saham pertambangan ini. Kemarin (16/12), anak usaha BUMI ini mengumumkan adanya tambahan satu pembeli siaga baru dalam rights issue. Pembeli siaga yang belum diungkap identitasnya ini bakal membeli sebanyak-banyaknya 16,68 miliar saham baru yang diterbitkan (73%) yang tidak dieksekusi.

Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) akan gelar rights issue, berikut informasi terkininya

Untuk saham ENRG, Sukarno menilai pasar mengapresiasi kinerja emiten migas ini yang cukup memuaskan di kuartal ketiga. Untuk diketahui, ENRG membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 25% secara tahunan menjadi US$ 239 juta. Di saat yang sama, laba bersih ENRG juga melesat 254% secara tahunan menjadi US$ 42 juta per 30 September 2020.

Sementara itu, penguatan harga batubara masih bisa dijadikan penyebab di balik penguatan batubara. Namun, Sukarno mengatakan, sebenarnya hari ini  mayoritas saham emiten batubara mengalami koreksi. ”Sehingga saya kira lebih karena kedua saham lainnya positif, dan secara tidak langsung psikologis pasar akan memborong BUMI juga,” terang dia kepada Kontan.co.id, Kamis (17/12).

Sukarno mengatakan, saham-saham ini masih bisa berpotensi untuk melanjutkan penguatan. Tetapi, pelaku diharapkan tetap berhati-hati karena pergerakannya saham-saham ini sangat ekstrem dan sangat fluktuatif. “Lebih ke spekulasi beli saja untuk saham-saham ini,” pungkas dia.

Baca Juga: Laba bersih melesat 254%, begini kinerja Energi Mega Persada hingga kuartal III-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati