IHSG Melemah 0,13% Hari Ini, Simak Proyeksi dan Rekomendasi Saham untuk Jumat (23/2)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah. Pada Kamis (22/2), IHSG turun 0,13% atau 9,38 poin ke 7.339,64 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memprediksi IHSG berpotensi konsolidasi pada Jumat (23/2). IHSG didorong oleh beberapa sentimen dari dalam negeri dan dari pasar global.

Sentimen penggerak IHSG dari dalam negeri, pasar merespons secara negatif terhadap rilis data current account yang menunjukkan penurunan dari kuartal III-2023 sebesar US$ 1 miliar menjadi US$ 1,3 miliar pada kuartal IV-2023.


"Penurunan ini sejalan dengan perlambatan kinerja ekspor pada Januari 2024, yang tercatat mengalami penurunan sebesar 8,06% YoY. Di sisi lain, nilai impor juga mengalami kenaikan sebesar 0,36% YoY," kata Alrich kepada Kontan.co.id, Kamis (22/2).

Baca Juga: IHSG Turun 0,13% ke 7.339 pada Kamis (22/2) Meski Mayoritas Indeks Sektoral Menguat

Kondisi ini tercermin dari neraca perdagangan bulan Januari 2024 yang turut menurun menjadi US$ 2,01 miliar. 

Sementara dari sisi regional, pasar menantikan rilis data China House Price Index yang dijadwalkan pada (23/2). Alrich memprediksi indeks harga rumah di China akan mengalami penurunan menjadi 0,70%, dibandingkan dengan angka pada bulan Desember 2023 yang sebesar 0,40%. 

Penurunan ini dipicu oleh perlambatan perekonomian di China yang menyebabkan terjadinya perlambatan dalam pertumbuhan harga properti di negara tersebut. Dampaknya dinilai akan berpotensi memperkuat pengaruh ketidakpastian dalam pasar keuangan global utamanya regional Asia.

Dari pasar global, rilis data manufacturing PMI Jerman menunjukkan tren penurunan pada indeks PMI Jerman bulan Februari 2024 mencapai 42.30, yang lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 46.10, serta menurun dari angka pada bulan Januari 2024 yang mencapai 45.50.

"Hal ini menggambarkan adanya tekanan yang terus berlanjut di sektor manufaktur Jerman, yang menjadi salah satu penopang perekonomian Jerman. Sementara itu, pada Jumat (23/2) pasar juga menantikan rilis data final GDP Jerman kuartal IV-23," tuturnya.

Meskipun diperkirakan akan ada sedikit perbaikan secara YoY, atau mencapai 0,20% dari angka sebelumnya sebesar 0,30%, namun proyeksi untuk GDP Growth Rate Jerman secara kuartalan diproyeksikan lebih rendah dari sebelumnya.

Diperkirakan akan mencapai 0,30% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 0,00%. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpastian yang terus berlanjut dalam prospek ekonomi Jerman.

Baca Juga: Sesuai Proyeksi, IHSG Melemah di Penutupan 22 Februari 2024

Sementara itu, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG pada Jumat (23/2) berpeluang menguat terbatas dengan support 7.315 dan resistance 7.365.

"Kami perkirakan IHSG akan dipengaruhi oleh rilis data pekerjaan Amerika Serikat dan pergerakan harga minyak dunia," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/2).

Secara teknikal Herditya merekomendasikan buy pada saham ELSA dengan target harga Rp 420-Rp 438 per saham, buy pada saham ANTM dengan target harga Rp 1.580-Rp 1.700 per saham, dan buy pada saham BRIS dengan target harga Rp 2.470-Rp 2.530 per saham.

Sementara Alrich memprediksi IHSG Jumat (22/2) akan bergerak dengan rentang support 7.300 dan resistance 7.380. Untuk saham, ia merekomendasikan saham EXCL, ULTJ, NCKL, CPIN, ENRG, dan ELSA untuk dicermati pada perdagangan akhir pekan.

 
ELSA Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi