IHSG Melemah 0,45% Sepekan Hingga Jumat (10/2)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir pekan kedua Februari 2023. IHSG turun 0,25% ke level 6.880,33 pada Jumat (10/2).

Sepekan terakhir, IHSG melemah selama 3 hari pada Senin (6/2), Kamis (9/2), dan Jumat (10/2). Sementara pada Selasa (7/2) IHSG pada posisi stagnan dan menguat terbatas pada Rabu (8/2). Dalam sepekan, IHSG mengakumulasi penurunan 0,45%.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan IHSG pekan ini dipengaruhi sentimen global khususnya bursa Amerika Serikat (AS).


“Investor cenderung mencermati sikap hawkish akan kebijakan moneter Federal Reserve ke depannya untuk menaikkan Fed Funds Rate (FFR),” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (10/2).

Baca Juga: IHSG Turun 0,25% ke 6.880 Hingga Tutup Pasar Jumat (10/2)

The Fed menaikkan FFR sebesar 25 basis points (bps) dalam Federal Open Market Committee (FOMC) Rabu (1/ 2) lalu. Alhasil suku bunga acuan The Fed kini berada di level 4,5%-4,75%.

Selain itu, harga komoditas juga mempengaruhi pergerakan IHSG, terutama dari harga komoditas batubara. Menurut Herditya, pekan depan IHSG akan dipengaruhi oleh kebijakan moneter The Fed, harga komoditas batubara, rilis data neraca perdagangan, dan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat, pergerakan IHSG sepekan terakhir relatif terbatas dan telah menunjukkan ciri akhir dari suatu struktur impulsive wave dengan pola ending diagonal yang terbentuk sejak 26 Januari lalu. Dia melihat adanya penurunan nilai transaksi di pasar reguler beberapa hari terakhir.

“Pelaku pasar mulai menurunkan tensi beli dan cenderung wait and see hingga akhirnya terjadi aksi profit taking yang lebih besar,” kata Ivan.

Baca Juga: Senasib, Harga Saham BUKA & GOTO Anjlok di Perdagangan Bursa Jumat (10/2)

Ivan memprediksi pergerakan IHSG pekan depan dapat menjadi lebih volatile dengan adanya rilis laporan keuangan emiten. Sepakat dengan Herditya, Ivan menilai sentimen harga komoditas terutama batubara cukup berdampak terhadap pergerakan harga pasar.

Analis Pilarmas Investindo Johan Trihantoro menilai, terdapat beberapa sentimen yang bepengaruh terhadap pergerakan IHSG sepekan terakhir. Sejumlah penggerak pasar pekan ini misalnya adalah kenaikan suku bunga The Fed dan sikap pelaku pasar yang khawatir tentang pengetatan kebijakan The Fed di tengah komitmen untuk menurunkan inflasi.

“Sikap tersebut seiring pasar menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pekan depan yang dapat mempengaruhi kebijakan The Fed,” kata Johan.

Johan memprediksi, IHSG pekan depan akan dipengaruhi oleh rilis data inflasi AS, rilis PDB Jepang, neraca perdagangan Indonesia, dan suku bunga Bank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati