IHSG Melemah 0,55% Sepekan, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (3/2), IHSG turun 0,61% atau 44,54 poin ke 7.295,09 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam sepekan, IHSG juga bergerak melemah 0,55%.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pelemahan IHSG selama sepekan ini disertai oleh volume penjualan.

"Pada pekan ini pergerakan IHSG dipengaruhi oleh rilis data BI rate yang masih tetap berada di 6% dan current account Indonesia yg defisit di angka US$ 1,3 miliar," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (23/2).


Sementara sentimen dari global berasal dari Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes yang masih bernada cenderung hawkish untuk mempertahankan suku bunga acuan AS di angka 5,25-5,5%. Harga minyak yang kembali menguat akibat memanasnya kembali konflik di Timur Tengah juga turun meningkatkan risiko.

Baca Juga: IHSG Turun 0,61% ke 7.295 pada Jumat (23/2), PTMP, BUKA, ANTM Top Gainers LQ45

Head Of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, pergerakan IHSG pada pekan ini disebabkan beberapa faktor dari pasar global dan domestik.

"Pertama, sentimen BI tahan suku bunga di 6% selaras dengan konsensus. BI sendiri memiliki optimisme atas perekonomian Indonesia. Selanjutnya, angka penyaluran kredit di Januari 2024 yang tercatat naik 11,83% YoY," kata Cheril kepada Kontan.co.id, Jumat (23/2).

Selain itu, sentimen lainnya yaitu neraca berjalan kuartal IV-2023 defisit US$ 1,3 miliar, pemerintah memperpanjang insentif mobil listrik, juga sentimen pemerintah yang menggratiskan pajak rumah pada 2024.

Baca Juga: Pergerakan GOTO Stagnan, Saham FORU dan SSIA Naik di Penutupan Bursa Jumat (23/2)

Selanjutnya, sentimen suku bunga pinjaman China tenor 5 tahun yang telah turun, PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) yang naik pada periode sebelumnya, dan jumlah klaim pengangguran AS yang menurun.

Cheril memperkirakan, IHSG bergerak konsolidasi dengan rentang 7.259–7.369 pada pekan depan. Sementara Herditya memprediksi IHSG akan bergerak dengan rentang support 7.234 dan resistance 7.315.

Secara teknikal, Herditya merekomendasikan untuk buy pada beberapa saham, yaitu PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan target harga Rp 482-Rp 500 per saham, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 6.175-Rp 6.250 per saham, dan PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan target harga Rp 1.820-Rp 1.875 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati