KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) melemah di akhir perdagangan sesi I, Kamis (12/11). Penurunan
IHSG ini terjadi setelah indeks saham menguat dalam lima hari perdagangan berturut-turut. IHSG turun 32,37 poin atau 0,59% ke 5.477,14 di akhir sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI). Enam sektor turun bersama dengan IHSG dan empat sektor menguat. Sektor perkebunan menguat 1,88%. Sektor barang konsumsi naik 0,74%. Sektor manufaktur menanjak 0,26%. Sektor tambang naik tipis 0,06 poin.
Sedangkan sektor keuangan mencetak penurunan paling dalam hingga 1,56%. Sektor konstruksi dan properti melorot 1,31%. Sektor industri dasar melemah 0,36%. Sektor perdagangan dan jasa turun 0,28%. Sektor infrastruktur dan aneka industri melemah masing-masing 0,23% dan 0,02%.
Baca Juga: Tumbuh 18% di bulan Oktober, AUM reksadana pasar uang rekor tertinggi sepanjang masa Volume transaksi bursa hingga siang ini mencapai 10,81 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,87 triliun. Sebanyak 242 saham turun harga. Masih ada 169 saham yang menguat dan 178 saham flat.
Top losers LQ45 hingga siang ini adalah:
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) -4,07%
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -3,64%
- PT Ciputra Development Tbk (CTRA) -3,35%
Top gainers LQ45 terdiri dari:
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 1,82%
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 1,77%
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) 1,70%
Baca Juga: IHSG turun setelah lima hari naik, asing mencatat jual bersih pada Kamis (12/11) pagi Investor asing mencatat
net buy Rp 145,29 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan
net buy alias pembelian bersih terbesar asing adalah PT Astra International Tbk (
ASII) Rp 97,6 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) Rp 65,6 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (
TLKM) Rp 32,7 miliar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) Rp 32,7 miliar, PT United Tractors Tbk (
UNTR) Rp 16,2 miliar, dan PT Gudang Garam Tbk (
GGRM) Rp 10,6 miliar.
Baca Juga: Harga minyak mentah melonjak lagi di tengah harapan OPEC+ tahan pasokan global Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati