KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengakhiri pekan kedua Agustus 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup melemah tipis 0,001% (0,160 point) ke level 6.139,492 pada perdagangan Jumat (13/8). Selama sepekan, IHSG terkoreksi 1,06%. Bersamaan, asing melepas posisinya di pasar saham domestik. Tercatat, asing membukukan
net sell sebesar Rp 404, 95 miliar di pasar regular sepanjang pekan ini. Sejumlah sentimen diyakini menjadi pemberat laju indeks sepanjang pekan ini. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Okie Setya Ardiastama, menilai, pada pekan ini, penurunan terhadap indeks keyakinan konsumen (IKK) menjadi salah satu sentimen IHSG.
Bank Indonesia (BI) mencatat, Indeks Keyakinan Konsumen bulan Juli 2021 menurun di posisi 80,2. Level ini berada di bawah posisi bulan Juni 2021 yang masih berada di area optimistis yakni 107,4.
Baca Juga: IHSG turun tipis 0,16 poin ke 6.139 pada Jumat (13/8) Penurunan IKK ini sebagai dampak dari pengetatan aktivitas selama bulan Juli. “Sehingga memberikan kekhawatiran terhadap melambatnya kinerja ekonomi di kuartal III,” terang Okie kepada Kontan.co.id, Jumat (13/8). Analis Erdikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan menilai, pergerakan indeks pada pekan ini masih minim sentimen, baik dari global, regional, maupun dari domestik sendiri. Namun salah satu yang menyebabkan IHSG kembali terkoreksi yaitu akibat adanya perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diberlakukan dari tanggal 9 - 16 Agustus 2021. Hal ini menyebabkan mobilitas masyarakat kembali terhambat dan menyebabkan roda perekonomian tidak dapat berjalan dengan normal. Untuk pekan depan, Ivan menyebut sentimen yang perlu diperhatikan oleh investor yaitu adanya rilis data neraca perdagangan, serta ekspor dan impor yang diperkirakan cukup bagus jika dibandingkan dengan sebelumnya. Neraca perdagangan diperkirakan akan surplus U$$ 1,5 miliar yang sebelumnya hanya US$ 1,32 miliar. Selain itu, akan ada rapat Dewan Gubernur BI pada tanggal 19 Agustus 2021 mendatang terkait pengumuman suku bunga acuan, yang diperkirakan masih akan bertahan pada level 3,5%.
Baca Juga: Bagi investor pemula, berikut tips saat coba main saham emiten perusahaan digital “IHSG pekan depan masih akan bergerak
sideways dengan level
support 6.080 – 6.040 dan
resistance 6.200 – 6.246,” terang Ivan. Senada, Okie juga menilai rilis data neraca perdagangan dan juga keputusan Bank Indonesia terhadap kebijakan moneternya akan menjadi fokus dari pelaku pasar pekan depan. Dus, Pilarmas Investindo Sekuritas melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan
support 6.070 dan
resistance 6.239.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli