KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (7/5), IHSG turun 0,70% atau 41,93 poin ke 5.928,31 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam sepekan, IHSG melemah 1,12%. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai pelemahan IHSG pekan ini terjadi seiringan dengan antisipasi pelaku pasar terhadap kebijakan bank sentral. "Pelonggaran dari kebijakan moneter Fed berpotensi memberikan tekanan volatilitas pada pasar emerging markets," ujar Okie kepada kontan.co.id , Jumat (7/5). Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, selama sepekan ini sebetulnya rilis data ekonomi dalam negeri Indonesia bisa dikatakan cukup baik dan harga-harga komoditas yang cenderung baik. Namun demikian, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh pergerakan bursa global dan sentimen global seperti peningkatan kasus Covid-19 dan mutasinya di berbagai negara sehingga menyebabkan lockdown kembali di berbagai negara.
IHSG melemah 1,12% dalam sepekan, ini sederet faktor penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (7/5), IHSG turun 0,70% atau 41,93 poin ke 5.928,31 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam sepekan, IHSG melemah 1,12%. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai pelemahan IHSG pekan ini terjadi seiringan dengan antisipasi pelaku pasar terhadap kebijakan bank sentral. "Pelonggaran dari kebijakan moneter Fed berpotensi memberikan tekanan volatilitas pada pasar emerging markets," ujar Okie kepada kontan.co.id , Jumat (7/5). Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, selama sepekan ini sebetulnya rilis data ekonomi dalam negeri Indonesia bisa dikatakan cukup baik dan harga-harga komoditas yang cenderung baik. Namun demikian, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh pergerakan bursa global dan sentimen global seperti peningkatan kasus Covid-19 dan mutasinya di berbagai negara sehingga menyebabkan lockdown kembali di berbagai negara.