KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,09% atau 5,899 poin ke level 6.681,102 pada penutupan perdagangan Senin (29/5). Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian melihat, IHSG ditutup di bawah 6.710 (MA10) pada Senin (29/5). Secara teknikal, stochastic RSI cenderung bergerak turun, didukung dengan terbentuknya negative slope di MACD sehingga mendukung adanya pelemahan lanjutan. “Namun mempertimbangkan lower shadow yang terbentuk, Senin (29/5), potensi pelemahan cenderung terbatas ke level 6.660 pada perdagangan Selasa (30/5),” kata Rio.
Pelemahan IHSG disinyalir imbas dari beberapa sentimen berikut. Rio menyebut, pelambatan pertumbuhan kredit perbankan menjadi sebesar 8,08% secara YoY pada April 2023. Selain itu juga potensi risiko dari kenaikan suku bunga acuan The Fed yang masih cukup besar dan bisa berpengaruh pada penurunan IHSG. Sementara itu, faktor lainnya berasal dari tren penurunan harga batubara dari awal tahun 2023. Harga batubara berada di level US$ 160/ton atau melemah 60.41% secara ytd hingga Jumat (26/5).
Baca Juga: IHSG Terkoreksi Tipis 0,09% ke Level 6.681 pada Penutupan Perdagangan Senin (29/5) Rio mengimbau investor untuk menghindari saham-saham yang sensitif dengan pergerakan bunga dan produsen batubara untuk sementara waktu. Dari sisi eksternal, para pelaku pasar masih mencerna terkait perkembangan terbaru debt ceiling Amerika Serikat (AS). Presiden AS Joe Biden dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy telah mencapai tentative deal untuk debt ceiling. Kesepakatan ini mencegah potensi default ketika debt ceiling tercapai di awal Juni 2023. Rio memprediksi, IHSG pada Selasa (30/5) akan bergerak pada area support di level 6.640 dan resistance di level 6.760. Berbeda dengan Rio, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi IHSG pada Selasa (30/5) akan berpeluang menguat terbatas dengan area support di level 6.587 dan resistance di level 6.729. Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG tersebut datang dari sisi pergerakan harga komoditas batubara global yang bergerak terkoreksi, ditambah dengan pergerakan big banks yang masih rawan terkoreksi. “Khususnya BBNI yang terkena dampak pembayaran kewajiban dari BUMN karya,” kata Herditya. Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya juga memprediksi penguatan IHSG pada Selasa (30/5) dengan rentang support pada level 6.650 dan resistance pada level 6.750. Prediksi tersebut berdasarkan pergerakan IHSG Senin (29/5) yang ditutup membentuk candle reversal berupa hammer yang menunjukan potensi penguatan. Cheril menyebut pergerakan IHSG dipengaruhi oleh perbincangan mengenai batas utang AS sudah menunjukan perkembangan yaitu plafon utang yang akan dinaikan meskipun masih perlu melalui proses panjang. “Hal ini membuat pasar sedikit lebih tenang dan juga di dalam negeri saham-saham big caps beberapa pekan terakhir tertekan sudah mencapai kondisi oversold,” ujar Cheril. Lebih lanjut, Cheril menyebut, kondisi oversold saham big caps membuat indeks LQ45 pada Senin (29/5) mengalami rebound dan diprediksi melanjutkan penguatan pada Selasa (30/5). Berdasarkan pertimbangan di atas, Rio merekomendasikan pelaku pasar untuk memperhatikan saham-saham dengan peluang rebound seperti UNVR, SILO, TPIA, KLBF, PGAS dan ISAT pada Selasa (30/5). Di sisi lain, Herditya merekomendasikan saham MDKA, BIRD, dan MEDC. Sementara saham pilihan Cheril antara lain: 1. HRUM: terbentuk hammer pada saham HRUM Rekomendasi Buy : Rp 1.280 - Rp 1.290 Target harga : Rp 1.370 Stop loss : Rp 1.220 2. KLBF: terbentuk pola reversal candle pada saham KLBF Rekomendasi Buy : Rp 2.100 - Rp 2.110
Target harga : Rp 2.180 Stop loss : Rp 2.040
Baca Juga: Kinerja Saham Emiten Properti Diprediksi Flat Tahun Ini, Cek Rekomendasi Sahamnya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat