IHSG melemah di pekan terakhir Oktober akibat profit taking



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,03% di level 6.591,34 pada perdagangan Jumat (29/10). Sementara itu, dalam sepekan pergerakan IHSG terkoreksi 0,79%. Sepanjang Oktober, IHSG justru mencetak kenaikan 4,76%.

Analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher Jordan mengatakan, penguatan IHSG seiring dengan penguatan bursa Amerika Serikat (AS). Menurut dia, penguatan ini didorong oleh rilis laporan keuangan kuartal ketiga 2021 yang mencatatkan perbaikan kinerja yang juga membuktikan pemulihan ekonomi.

Dennies bilang, ada sejumlah sentimen penggerak IHSG dalam sepekan terakhir. Misalnya saja, terkait rilis data ekonomi AS. Selain itu, investor juga sempat melakukan aksi profit taking lantaran IHSG sudah naik cukup signifikan.


Baca Juga: IHSG melonjak 4,76% sepanjang bulan Oktober, net buy asing lebih dari Rp 20 triliun

Menurut Dennies, sentimen terkait rilis laporan keuangan kuartal ketiga 2021 masih akan mewarnai pergerakan IHSG pada pekan depan.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga mengungkapkan, penguatan IHSG di akhir pekan ini sejalan dengan penguatan bursa global, terutama bursa AS yang menguat karena adanya rilis kinerja laporan kinerja yang cenderung membaik.

"Ditambah dari sisi teknikal dimana koreksi IHSG kemarin Kamis (28/10) yang tertahan MA20-nya dan berpeluang untuk menguat terlebih dahulu dalam jangka pendek," terangnya pada Kontan, Jumat (29/10).

Baca Juga: IHSG menguat 1,03% ke 6.591 pada akhir perdagangan Jumat (29/10)

Herditya menilai, dalam sepekan ini pergerakan IHSG cenderung terkoreksi lantaran ada aksi profit taking dari para pelaku pasar. Selain itu, turunnya harga komoditas yang mempengaruhi pergerakan emiten-emiten komoditas turut menggerakkan IHSG.

Namun, sambung Herditya, secara teknikal dalam sepekan IHSG ini memang dalam fase koreksinya.

Untuk perdagangan Senin (1/11), Herditya memperkirakan IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek dengan rentang 6.570-6.620.

Baca Juga: Meski ada tapering, OJK optimistis tren pertumbuhan pasar modal berlanjut di 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati