KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah setelah kemarin tembus di atas 7.000. Kamis (21/9), IHSG turun 0,29% atau 20,21 poin ke 6.991,47 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, IHSG tertekan oleh koreksi saham-saham bank, selain itu juga karena adanya keputusan suku bunga tetap oleh Federal Reserve dan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell. “Akan tetapi, tekanan pada saham-saham bank diredam oleh keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan di 5.75%,” kata Alrich kepada Kontan.co.id, Kamis (21/9).
Selain itu, terjadi kenaikan pertumbuhan kredit SPI sebesar 9,06% YoY di Agustus 2023 (vs 8,54% YoY di Juli 2023). Alrich mencermati bahwa Stochastic RSI masih bergerak naik, mengindikasikan potensi penguatan lanjutan pada IHSG. Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal untuk MAPI, BUKA, dan KLBF di Jumat (22/9) Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi, pergerakan IHSG masih rawan koreksi, yang dipengaruhi oleh pergerakan bursa global pasca The Fed mengumumkan suku bunga acuan yang masih berada di level 5,5%. “Dari nilai tukar rupiah dan pergerakan harga komoditas juga tampaknya masih akan berpengaruh ke IHSG,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (21/9). Alrich memproyeksikan IHSG berpeluang kembali uji level psikologis 7.000, di rentang 6.950-7.050. Sedangkan Herditya memperkirakan pergerakan IHSG masih rawan koreksi dengan di rentang 6.928-7046.