KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) melemah pada perdagangan Senin (25/9). IHSG tercatat turun 0,26% atau 18,46 poin ke 6.998,38 hingga akhir perdagangan hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG hari ini sejalan dengan pergerakan bursa global, khususnya bursa Asia yang mayoritas bergerak terkoreksi. Hal ini diperkirakan akibat adanya sinyal
hawkish Federal Reserve perihal suku bunga. Suku bunga tinggi diperkirakan akan bertahan cukup lama.
“Di sisi lain, kenaikan
yield obligasi Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun yang juga menimbulkan kekhawatiran bagi investor,” ujar Herditya kepada Kontan.co.id, Senin (25/9).
Baca Juga: IHSG Turun 0,26% ke 6.998 Pada Senin (25/9), INDY, BBNI, MEDC Top Gainers LQ45 Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, IHSG hari ini cenderung bergerak
sideways karena pasar masih mencermati potensi
government shutdown di AS. Hal itu memicu kekhawatiran bahwa kesepakatan pendanaan pemerintah AS tidak tercapai sebelum batas waktu di akhir September 2023. “Akibatnya, kekhawatiran pelaku pasar bertambah pasca The Fed yang diperkirakan masih
hawkish di sisa tahun 2023,” kata Rio kepada Kontan.co.id, Senin (25/9). Untuk besok (26/9), Herditya memperkirakan IHSG akan kembali terkoreksi. Sementara, Rio melihat IHSG besok akan bergerak sideways. Sentimen yang akan menggerakkan IHSG besok diperkirakan masih sama dengan sentimen di hari ini. Selain itu, pasar juga mengantisipasi hasil pembahasan RAPBN 2023 dalam Rapat Paripurna DPR. Salah satu asumsi dari rapat tersebut adalah pertumbuhan ekonomi domestik ada di level 5,2% secara tahunan dan laju inflasi di 2,8% secara tahunan. “Sementara itu, defisit ditetapkan sebesar Rp 522,8 triliun atau 2,29% terhadap produk domestik bruto PDB Indonesia,” papar Rio.
Baca Juga: Investor Asing Kembali Masuk BEI, Cermati Saham Pilihan Analis Herditya memprediksi, IHSG rawan terkoreksi dengan
support di 6.974 dan
resistance di 7.026. Sementara, Rio memproyeksikan, IHSG akan konsolidasi di level
support 6.930 dan
resistance 7.050, dengan pivot di 7000. Untuk saham rekomendasi besok, Herditya melihat, investor dapat mencermati SULI dengan target harga Rp 210–Rp 220 per saham,
AMRT Rp 3.000–Rp 3.060 per saham, dan
INKP Rp 12.000–Rp 12.500 per saham. Sedangkan, untuk besok, Rio merekomendasikan beli untuk
JPFA,
PGAS,
AMRT,
AALI,
ELSA,
MIKA, dan
ENRG. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati