KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup melemah tipis 3,58 poin atau 0,05% ke 7.349,02 pada akhir perdagangan Rabu (21/2).
Research Analyst Phintraco Sekuritas, Nurwachidah menilai IHSG menjaga peluang uji
resistance 7.380 di Kamis (22/2). Sejumlah sentimen yang bisa menyetir IHSG di antaranya adalah dari dalam negeri, BI memutuskan untuk kembali mempertahankan BI Rate pada level 6,00% atau berada pada level yang sama selama 4 bulan terakhir. Hal tersebut masih sejalan dengan konsensus yang memperkirakan bahwa BI akan tetap mempertahankan suku bunga pada level 6,00%.
"Dari perspektif global, para pelaku pasar mengantisipasi risalah dari FOMC Minutes yang akan diselenggarakan pada Kamis (22/2)," kata Nurwachidah kepada Kontan.co.id, Rabu (21/2).
Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,05% ke 7.349 Pada Rabu (21/2), SIDO, MAPI, BMRI Top Gainers LQ45 Adapun FOMC Minutes akan menjadi petunjuk penting bagi para pelaku pasar untuk memperoleh arah kebijakan penurunan suku bunga the Fed. Pasar memperkirakan potensi penurunan suku bunga terdekat di Juni 2024 seiring dengan rilis data inflasi AS yang melebihi ekspektasi pasar. Di sisi lain, di Eropa juga terdapat ECB Monetary Policy Meeting. Adapun investor masih terus memperkirakan penurunan suku bunga pertama dari ECB akan terjadi di bulan Juni 2024 dan dengan probabilitas sebesar 44% di bulan April 2024. Masih dari eksternal, pada Kamis (22/2) terdapat rilis data penting di Eropa yaitu HCOB Manufacturing PMI Jerman yang diperkirakan membaik. Selain itu, terdapat rilis data Core Inflation di Euro Area yang diperkirakan 3,3% YoY di bulan Januari 2024 dari yang sebelumnya sebesar 3,4% YoY di bulan Desember 2023. Di sisi lain, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan pergerakan IHSG Kamis berpeluang menguat dalam jangka pendek dengan support 7.277 dan 7.370. "Untuk sentimen kami perkirakan investor menanti akan FOMC Minutes ditambah perkembangan perekonomian China serta harga komoditas dunia," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/2). Secara teknikal ia menyematkan rekomendasi
buy pada beberapa saham, yaitu PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI) dengan target harga Rp 1.950 - Rp 1.975 per saham, PT Indosat Tbk (
ISAT) dengan target harga Rp 10.000 - Rp 10.375 per saham, dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (
IMAS) dengan target harga Rp 1.600 - Rp 1.700 per saham.
Baca Juga: Saham-Saham Ini Diproyeksi Jadi Penggerak IHSG Sepanjang 2024 Sementara Nurwachidah memprediksi IHSG Kamis (22/2) akan bergerak dengan rentang
support 7.270 dan
resistance 7.380. Untuk saham, ia merekomendasikan untuk mencermati saham MAPI, ISAT, PT Mayora Indah Tbk (
MYOR), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (
MIKA), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (
MBMA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi