KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak berdaya hingga akhir perdagangan sesi pertama hari ini. Senin (20/12) hingga pukul 11.30 WIB, IHSG ditutup melemah 38,218 poin atau 0,58% ke 6.563,74 pada akhir sesi pertama. Pelemahan IHSG ini didorong oleh pelemahan enam indeks sektoral. Di mana, indeks dengan pelemahan terdalam dicetak IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer yang anjlok 1,31%. Disusul IDX Sektor Barang Baku turun 0,84%, IDX Sektor Perindustrian koreksi 0,81%, IDX Sektor Infrastruktur melemah 0,74%, IDX Sektor Keuangan turun 0,73% dan IDX Sektor Barang Konsumen Primer melemah 0,19%.
Sementara itu IDX Sektor Transportasi & Logistik berhasil menjadi sektor dengan penguatan terbesar setelah melonjak 0,25% di sesi pertama. Penguatan tersebut diikuti, IDX Sektor Kesehatan naik 0,17%, IDX Sektor Properti & Real Estate menguat 0,10%, IDX Sektor Teknologi terkerek 0,08% dan IDX Sektor Energi naik 0,02%.
Baca Juga: IHSG melemah ke 6.560,4 pada pagi ini (20/12), asing lepas BBRI, BBCA, ESSA Total volume transaksi bursa mencapai 12,10 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,197 triliun. Sebanyak 315 saham turun. Ada 202 saham naik harga dan 152 saham flat. Top
losers LQ45 siang ini adalah:
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) turun 2,95%
- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 2,70%
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 2,70%
Top
gainers LQ45 siang ini terdiri dari:
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) naik 3,42%
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 2,43%
- PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) naik 1,59%
Baca Juga: Ini rekomendasi saham untuk perdagangan saat IHSG dibuka melemah hari ini (20/12) Investor asing mencatat jual bersih atau
net sell Rp 255,298 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT MNC Studios International Tbk (
MSIN) Rp 38,6 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) Rp 32,1 miliar dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) Rp 28,6 miliar. Sedangkan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Mega Manunggal Property Tbk (
MMLP) Rp 55,6 miliar, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (
SMMA) Rp 12,8 miliar dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (
INTP) Rp 5 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari