IHSG melemah kemarin, bagaimana proyeksi hari ini?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) loyo pada Senin (4/5). IHSG melemah 110,92 poin atau 2,35% ke level 4.605,49.

Berbagai sektor saham kompak mencatatkan penurunan. Koreksi paling dalam dicatatkan indeks sektor aneka industri yang melemah hingga 4,63%. Disusul indeks sektor industri dasar dan kimia yang turun 4,20%, dan indeks sektor infrastruktur utilitas dan transportasi melemah 3,90%.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, pelemahan IHSG dipicu aksi profit taking setelah penguatan signifikan pada perdagangan Kamis (30/4). Selain itu,  pasar khawatir akan kelanjutan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Ini menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menuding virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China.


Baca Juga: Ini 10 saham net buy terbesar investor asing pada perdagangan Senin (4/5)

Sentimen ini diprediksi masih memberatkan pergerakan IHSG pada perdagangan Selasa (5/5).

"IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dengan support 4.600 dengan resistance 4.700," kata Hendriko ketika dihubungi Kontan.co.id. Senin (4/5).

Ia menambahkan, jika IHSG menembus level support di bawah 4.600, IHSG berpotensi turun lebih dalam ke level 4.500.

Selain kekhawatiran kelanjutan perang dagang,  rilis produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan mempengaruhi pergerakan IHSG meski tidak signifikan. Informasi terkait PDB telah  diserap pasar, sehingga investor sudah mengambil posisi di pasar.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksi IHSG besok diperkirakan melemah, menguji pivot 4.600 hingga support area 4.450-4.500. Sementara level resistance berada di 4.700.

"Selain itu, secara teknikal  indikator MACD juga kembali menunjukkan penyempitan slope dengan kecenderungan membentuk pola death cross," katanya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (4/5). Lesunya IHSG besok diperberat oleh net sell investor asing yang masih berlanjut.

Sentimen positif dari dalam negeri berupa data inflasi April 2020 yang relatif rendah tak mampu mengangkat IHSG. Inflasi tercatat 0,08% secara month on month dan 2,96% secara year on year.

Inflasi yang rendah dan stabil sebenarnya menjadi sentimen positif bagi konsumsi masyarakat.

Valdy menyarankan investor kembali mencermati peluang trading buy pada BBCA, ICBP, UNVR, GGRM dan TLKM. Di sisi lain, mencermati peluang buy on support pada saham-saham perbankan seperti BBNI, BBRI dan BBNI.

Baca Juga: Bursa saham di Asia Tenggara ambles setelah ketegangan AS dan China meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat