KONTAN.CO.ID - JAKARTA. The Fed turunkan suku bunga acuan untuk yang kedua kalinya sebesar 25 basis poin Kamis (19/9) dini hari. Namun sayangnya pasca penurunan suku bunga acuan oleh The Fed tidak berhasil menggerakan IHSG bergerak ke arah yang positif pada perdagangan hari ini. Hari ini, IHSG ditutup melemah sebesar 0,51% ke level 6.244. Penurunan suku bunga oleh The Fed hari ini terlihat belum direspon positif oleh pasar. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat hal ini disebabkan oleh pernyataan The Fed yang mengindikasikan penurunan bunga kali ini merupakan penurunan bunga terakhir yang akan dilakukan. "Penurunan suku bunga acuan The Fed belum berhasil menggerakkan IHSG karena pernyataan mereka yang mengindikasikan ini penurunan terakhir mereka di tahun ini. Sementara pasar menginginkan penurunan suku bunga itu berlanjut," tutur Hans Kamis (19/9).
Menurut Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma, bukan hanya pasar yang merespon negatif keputusan The Fed ini, Donald Trump lewat kicauan nya di Twitter juga mengecam keputusan The Fed yang dianggap tidak dapat membantu mengatasi permasalahan ekonomi Amerika saat ini. Suria menilai jika penurunan suku bunga The Fed tidak agresif dikhawatirkan akan terjadi resesi di Amerika. "Kita melihat kalau tidak terjadi penurunan yang tidak Agresif, takutnya resesi di Amerika benar-benar terjadi, kalau misalnya mereka tidak agresif," jelas Suria. Ke depan Suria melihat setelah sentimen suku bunga, pasar akan kembali memperhatikan sentimen perang dagang yang diproyeksikan masih akan menjadi sentimen jangka panjang. Di sisi domestik, pasar menurut Suria masih menunggu kepastian izin usaha tambang dan sentimen politik yakni susunan kabinet baru. "Salah satunya yang ditunggu itu IUPK untuk tambang. Kalau sampai bulan ini tidak turun berarti harus tunggu kabinet baru," kata Suria.