IHSG Melesat 1,80% ke Level 6.857, Saham Big Cap Perbankan Ini Naik Paling Tinggi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan siang ini, Rabu 20/7). Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG menguat 120,9 poin atau 1,80% ke level 6.857.031 pada perdagangan sesi I. 

Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di zona hijau dengan rentang 6.865.590 - 6.778.358.

Total volume perdagangan saham siang ini di BEI mencapai 13,8 miliar dengan nilai transaksi Rp 9,05 triliun. Ada 375 saham yang naik, 136 saham yang turun dan 161 saham yang stagnan.


Saham perbankan tercatat menguat signifikan. Tiga saham perbankan big cap pelat merah memimpin kenaikan.

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik paling tinggi 6,73% ke level Rp 7.975 per saham. Total volume perdagangan sa ham BMRI siang ini mencapai 59,9 juta dengan nilai transaksi Rp 468,9 miliar. Market cap BMRI sebesar Rp 369,83 triliun.

Baca Juga: IHSG Melonjak 1,80% ke 6.857 Hingga Akhir Perdagangan Sesi I, Rabu (20/7)

Kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga naik 4,79% ke Rp 7.650 per saham. Total volume perdagangan saham BBNI siang ini mencapai 23,8 juta dengan nilai transaksi Rp 181 miliar. Market cap BBNI Rp 142,66 triliun.

Di urutan ketiga ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 4,14% ke Rp 4.280 per saham. Total volume perdagangan saham BBRI mencapai 143,35 juta dengan nilai transaksi Rp 609,05 miliar. Market cap BBRI mencapai Rp 648,67 miliar.

 
BBRI Chart by TradingView

Kemudian disusul PT Bank Danamon Tbk (BDMN) naik Rp 4,07% ke Rp 2.560 per saham. Total volume perdagangan saham BDMN Rp 4,69 juta dengan nilai transaksi Rp 11,97 miliar. Market cap BDMN sebesar Rp 25,02 triliun.

Baca Juga: IHSG Menembus 6.800 di Awal Perdagangan Rabu (20/7)

Sementara bank swasta terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga ikut menguat 2,79% ke Rp 7.375 per saham. Total volume perdagangan saham BBCA 49,50 juta dengan nilai transaksi Rp 361,15 miliar. Market Cap BBCA mencapai 909,15 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli