KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tercatat turun 4,18% sejak awal tahun ke 6.036,1 pada Selasa (29/12). Tapi, IHSG sudah melesat 54,31% dari titik terendah lima tahun terakhir pada 3.911,72 yang terjadi pada akhir Maret 2020 lalu. IHSG berpeluang menguat lagi pada tahun depan meski lonjakan tidak akan terjadi setinggi sembilan bulan terakhir. Perbaikan ekonomi dinilai akan mendorong pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun depan. Sekadar mengingatkan, level tertinggi penutupan perdagangan IHSG sepanjang masa berada di 6.693,47. Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr memproyeksikan IHSG akan menguat menuju level 6.820 hingga tutup tahun 2021. “Ini setara price to earning (P/E) 17,4 kali dan asumsi earning per share (EPS) growth sebesar 30%, didukung oleh recovery ekonomi yang ditranslasi ke pertumbuhan laba emiten. Utamanya sektor perbankan, telekomunikasi, tambang, dan material,” tutur Zamzami, Selasa (29/12).
IHSG melesat 54% dalam 9 bulan terakhir, begini proyeksi untuk tahun depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tercatat turun 4,18% sejak awal tahun ke 6.036,1 pada Selasa (29/12). Tapi, IHSG sudah melesat 54,31% dari titik terendah lima tahun terakhir pada 3.911,72 yang terjadi pada akhir Maret 2020 lalu. IHSG berpeluang menguat lagi pada tahun depan meski lonjakan tidak akan terjadi setinggi sembilan bulan terakhir. Perbaikan ekonomi dinilai akan mendorong pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun depan. Sekadar mengingatkan, level tertinggi penutupan perdagangan IHSG sepanjang masa berada di 6.693,47. Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr memproyeksikan IHSG akan menguat menuju level 6.820 hingga tutup tahun 2021. “Ini setara price to earning (P/E) 17,4 kali dan asumsi earning per share (EPS) growth sebesar 30%, didukung oleh recovery ekonomi yang ditranslasi ke pertumbuhan laba emiten. Utamanya sektor perbankan, telekomunikasi, tambang, dan material,” tutur Zamzami, Selasa (29/12).