KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 66,15 poin atau 0,90% ke level 7.258,63 pada akhir perdagangan Senin (16/12). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi melemahnya IHSG pada Senin (16/12) lantaran investor wait and see dalam menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dan Federal Open Market Committee (FOMC) meeting untuk menentukan arah kebijakan moneter ke depannya. "Namun demikian, secara probabilitas, terdapat kenaikan ekspektasi konsensus akan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps ke depannya," kata Herditya kepada Kontan, Senin (16/12).
Baca Juga: Intip Rekomendasi Teknikal Saham untuk Selasa (17/12), Ada MAPI, ICBP, BUKA Di sisi lain, koreksi dari IHSG hari ini dibebani oleh indeks properti dan teknologi yang masing-masing turun 2,95% dan 2,30%. Pada perdagangan Selasa (17/12), Herditya memperkirakan IHSG masih rawan koreksi dengan support 7.182 dan resistance 7.264. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh investor yang masih menanti RDG BI dan FOMC Meeting dan beberapa rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS), seperti manufaktur dan industrinya.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.259,5 di Akhir Sesi Pertama, MBMA, TLKM, BUKA Jadi Top Losers LQ45 Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menyampaikan secara teknikal, tertahannya IHSG di MA20 (7.258) seiring pembentukan long lower shadow membuka peluang technical rebound pada perdagangan Selasa (17/12). Ia memprediksi IHSG akan berada di level support 7.200 dan resistance 7.300 pada perdagangan Selasa (17/12). Dari pasar global, pasar mengantisipasi rilis data Penjualan Ritel November 2024 di AS yang dijadwalkan rilis pada Selasa (17/12) dan diperkirakan mengalami kenaikan menjadi 0,5% MoM dari 0,4% MoM di Oktober 2024. "Ini menandakan bahwa tingkat konsumsi domestik relatif terjaga," papar Alrich kepada Kontan, Senin (16/12). Di waktu yang sama, pasar juga mengantisipasi rilis data Industrial Production bulan November 2024 di AS yang diperkirakan mengalami perbaikan menjadi 0,1% MoM dari -0,3% MoM di Oktober 2024.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,90% ke 7.258 pada Senin (16/12), GOTO, TLKM, MAPI Jadi Top Losers LQ45 Di sisi lain, di kawasan Eropa sejumlah data diperkirakan mengalami perlambatan. Tingkat Pengangguran bulan Oktober 2024 di Inggris yang dijadwalkan rilis pada Selasa (17/12) diperkirakan stabil di level 4.3%. Pada hari yang sama, rilis data Neraca Perdagangan bulan Oktober 2024 di Euro Area diperkirakan Surplus € 11,9 miliar. Realisasi tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat surplus € 12,5 miliar. Selain itu, rilis data Ifo Business Climate bulan Desember 2024 di Jerman diperkirakan sedikit melambat ke level 85,6 dari level 85,7 di November 2024. Top picks saham dari Phintraco Sekuritas di Selasa (17/12) ialah PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (
BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (
BMRI), PT Astra International Tbk (
ASII) dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (
ESSA).
Herditya merekomendasikan untuk mencermati sejumlah saham untuk perdagangan Selasa (17/12), mulai dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (
INDF) di target harga Rp 8.375-Rp 8.600, PT Bank Pan Indonesia Tbk (
PNBN) dengan target harga Rp 2.400-Rp 2.570 dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (
SRTG) pada target harga Rp 2.400-Rp 2.570.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi