KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,70% ke level 7.225,61 pada Jumat (22/4). Meski melorot di perdagangan terakhir pekan ini, IHSG hanya tercatat turun 0,14% dalam lima hari perdagangan terakhir. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, IHSG masih tertekan oleh kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS). Yield US Treasury tenor 10 tahun kembali naik di tengah rencana pengetatan kebijakan moneter dari The Fed untuk meredam inflasi yang juga tinggi. Pelemahan hari ini diperkirakan akibat adanya aksi ambil untung atau profit taking yang dilakukan oleh investor domestik dalam rangka mendekati Hari Raya Idul Fitri.
Baca Juga: Wall Street Melemah, Dibayangi Pandangan The Fed yang Cenderung Hawkish “Pelemahan IHSG ini juga masih terbilang normal, karena sepekan belakangan ini IHSG bergerak konsolidasi dan belum mampu tembus level resistance di 7.300-7.355,” terang Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/4). Koreksi IHSG juga sejalan dengan pergerakan bursa global dan Asia yang bergerak terkoreksi. Analis Erdikha Elit Sekuritas Ivan Kasultan melihat sepanjang pekan ini pasar saham bergerak konsolidasi. Hal ini dikarenakan minimnya sentimen domestik pekan ini. Senada dengan Herditya, Ivan menilai, faktor eksternal saat ini masih mendominasi pasar, mulai dari sentimen perang Rusia-Ukraina, keputusan Bank Sentral AS, dan juga tingkat inflasi di Negeri Paman Sam tersebut.