IHSG melorot lagi, PPKM dinilai kurang efektif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (28/1). IHSG melorot ke bawah level 6.000 tepatnya ke level 5.979,39 atau menurun 2,12% dalam sehari.

Asal tahu saja, penutupan perdagangan hari ini melanjutkan pelemahan IHSG yang sudah terjadi sejak Kamis (21/1) pekan lalu. Adapun penutupan hari ini juga menjadi yang terendah sejak sepekan terakhir. 

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengamati, pelemahan IHSG hari ini masih diperberat oleh kenaikan kasus Covid-19. Asal tahu saja, sebelumnya Dennies sempat mengungkapkan, pelemahan IHSG disebabkan tingginya kasus Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyrakat (PPKM) yang dianggap belum efektif.


Tidak jauh berbeda, Kepala Riset Kiwoon Sekuritas Indonesia Ike Widiawati mengatakan, pemerintah perlu memperketat kontrol dari kebijakan yang sudah ada. "Kebijakan sudah baik dengan adanya PPKM, namun kontrol harus ditingkatkan," kata Ike kepada Kontan.co.id, Rabu (27/1). 

Baca Juga: Kasus Covid-19 tembus 1 juta, sejumlah pengusaha menilai lockdown bukan solusi tepat

Menurut Ike, penanganan Covid-19 oleh pemerintah Indonesia sebenarnya sudah baik. Ini tercermin dari demonstrasi pemerintah ketika penggunaan vaksin, serta pemberian informasi yang memadai sehingga masyarakat bersedia divaksin. 

Dia menambahkan, kebijakan yang diterapkan pemerintah juga sudah sesuai, akan tetapi disiplin masyarakat masih kurang. Menurut dia sebaik apapun kebijakan, jika masyarakat tidak menerapkan dengan ketat, maka hasilnya tidak akan efektif.

Kendati melihat penerapan kebijakan yang ada belum ketat, Ike menganggap pemerintah belum perlu menerapkan lockdown. Sebab, hal itu akan mengancam keberlangsungan perekonomian dan stabilitas keuangan.

Di samping itu, keputusan lockdown memiliki risiko besar di baliknya. Misalnya, berpotensi meningkatkan PHK yang bisa berujung pada aksi demonstrasi nantinya. Jika benar terjadi, ini bisa menimbulkan penyebaran virus Covid-19 yang lebih luas. 

Baca Juga: Bukan lockdown, pelaku pasar dukung pemberlakuan PSBB ketat layaknya PSBB jilid I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati