IHSG Memerah 0,32% ke 6.871,06 pada Sesi I Jumat (11/8), GOTO Jadi Top Losers LQ45



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada perdagangan sesi pertama, Jumat (11/8). Mengutip RTI, indeks terkoreksi 0,32% atau 22,213 poin ke level 6.871,063.

Tercatat 284 saham turun, 211 saham naik, 222 saham stagnan. Total volume perdagangan 8,8 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 3,8 triliun.

Sebanyak enam indeks sektoral membebani langkah IHSG perdagangan pagi. Tiga sektor berkontribusi terbesar yakni IDX Sector Industrial 0,70%, IDX Sector Healthcare 0,64%, dan IDX Sector Energy 0,43%.


Baca Juga: Market Cap IHSG Terbesar di ASEAN, Begini Prediksi Sampai Akhir Tahun

Saham-saham top losers LQ45:

- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 3,19% ke Rp 91

- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 2,03% ke Rp 27.800

- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) turun 1,52% ke Rp 3.230

 
GOTO Chart by TradingView

Saham-saham top gainers LQ45:

- PT Baritao Pacific Tbk (BRPT) naik 7,05% ke Rp 835

- PT Chandra Asr Petrochemical Tbk (TPIA) naik 3,35% ke Rp 2.160

- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) naik 2,52% ke Rp 2.850

Sementara itu, saham-saham Asia melemah tipis pada perdagangan akhir pekan. Dolar Amerika Serikat (AS) menuju kenaikan selama sebulan setelah inflasi AS dirilis stabil, tanpa kejutan yang diharapkan pada sisi negatifnya.

Melansir Reuters, Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun tipis 0,2% dan menuju penurunan mingguan sebesar 1%.

Lemahnya permintaan pada lelang US Treasury bertenor 30 tahun dan meledaknya defisit anggaran AS bulan lalu juga membebani obligasi. Imbal hasil yang lebih tinggi pada gilirannya mendorong dolar naik - terutama terhadap yen yang tertekan oleh kontrol imbal hasil di Jepang.

Yen menyentuh level terendah enam minggu di 144,89 per dolar di awal perdagangan hari Jumat, meskipun volume perdagangan menipis karena hari libur di Jepang. Pasar sahamnya ditutup dan Treasury tidak diperdagangkan di sesi Asia.

Baca Juga: IHSG Lanjut Terkonsolidasi, Investor Menanti Rilis Data Ekonomi Eksternal

Indeks Harga Konsumen (IHK) AS adalah 0,2% bulan lalu, sama dengan bulan sebelumnya dan rinciannya cukup menggembirakan - dengan inflasi barang-barang inti yang melambat dan hanya harga sewa yang terbukti tetap tinggi.

Namun beberapa jam kemudian, Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengatakan kepada Yahoo Finance bahwa meskipun hal ini disambut baik, "masih banyak yang harus dilakukan" oleh para pembuat kebijakan.

"Saya pikir pasar berharap dengan data inflasi tersebut, kita akan mendengar para pembicara The Fed mengatakan bahwa kecil kemungkinan kita harus menaikkan suku bunga lebih lanjut, dan langkah selanjutnya adalah pemangkasan," ujar Andrew Lilley, chief rates strategis di bank investasi Barrenjoey.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto