IHSG memerah menanti pernyataan Yellen



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah mengawali perdagangan Selasa (24/2) pagi. Data RTI menunjukkan indeks turun 0,07% atau 3,52 poin ke level 5.399,75 pada pukul 09/14 WIB.

Tercatat ada 59 saham yang bergerak turun, 105 saham bergerak naik, dan 80 saham stagnan. Di awal perdagangan ini, melibatkan 28 juta lot saham dengan nilai transaksi Rp 21,24 miliar.

Secara indeks sektoral, enam dari 10 indeks sektor memerah. Indeks sektor industri lain-lain memimpin pelemahan yakni turun 0,38%. Diikuti indeks sektoral manufaktur turun 0,26%, dan indeks sektoral industri dasar turun 0,25%.


Sementara indeks sektoral yang menghijau yakni konstruksi naik 0,33%, infrastruktur naik 0,33% dan keuangan 0,1%.

Asal tahu saja, indeks menguat tipis 0,06% ke level 5.403,28 pada Senin (23/2). Investor asing masih mencatatkan net buy Rp 708,18 miliar.

Reza Priyambada, analis Woori Korindo Securities, mengatakan, kenaikan tipis indeks saham di awal pekan  karena aksi profit taking para investor. "Biasanya jika IHSG sudah menyentuh level terbaru IHSG akan cenderung konsolidasi," terangnya.

Selain itu, kenaikan IHSG kemarin ditopang oleh aksi beli asing. Kendati demikian, pergerakan rupiah yang masih melemah patut diwaspadai. Di awal pekan, rupiah kembali melemah menjadi Rp Rp 12.836 per dollar Amerika Serikat (AS). 

Achmad Yaki Yamani, analis Sucorinvest Central Gani ,melihat akan ada sentimen positif dari bursa global jika para kreditor Yunani menyetujui perpanjangan bailout. "Investor juga menunggu pernyataan Janet Yellen terkait penilaian ekonomi AS dan suku bunga acuan The Fed," tambahnya. 

Kedua analis memprediksi, IHSG hari ini akan melemah. Reza menebak IHSG bergerak di kisaran 5.365-5.420 dan Yaki di 5.372-5.419.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto