IHSG menanti data-data inflasi



JAKARTA. Dari sisi global, sentimen negatif soal tapering bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed dan masih mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Namun, begitu, IHSG juga mendapat sentimen positif dari dalam negeri, yakni keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya ke level 7%.

"Tampaknya kenaikan BI rate memberikan dampak positif secara psikologis pada pergerakan rupiah," tukas Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, Senin (2/9).


Atas dasar inilah, Reza memprediksi IHSG hari ini bergerak di support 4.085-4.127 dan resistance 4.198- 4.227. Dengan kata lain, IHSG bergerak di atas proyeksi target resisten sebelumnya, yaitu 4.115-4.122.

Adapun saham-saham yang bisa menjadi pertimbangan adalah KLBF, SMGR, dan LPKR. Sementara Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities berpendapat, kelincahan IHSG akan dibatasi revisi target pertumbuhan ekonomi dan inflasi Indonesia.

Tadinya, IMF mematok angka 6,3% dan 6%. Tapi sekarang, kedua target itu direvisi masing-masing menjadi 5,2% dan 9,5%. Kendati demikian, langkah beberapa emiten untuk melakukan buyback saham mampu membuat pergerakan IHSG lebih ceria.

Buyback saham emiten konglomerat mampu mengimbangi IHSG dari aksi jual. "Hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran 4.127-4.229," tandas Edwin.

Sementara saham-saham yang menjadi rekomendasi buy adalah, ITMG, HRUM, KLBF, SMGR, INDF, CPIN, ASII, WIKA, WSKT, GGRM, AALI, BMRI, PTBA, dan LSIP. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri