IHSG menanti hasil BI rate



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,05% ke level 5.159,66 pada Rabu (14/1). Investor asing masih mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 623,23 miliar.

Pergerakan ISHG itu searah dengan bursa Asia. Indeks yang tercermin dalam MSCI Asia Pacific itu menurun 0,4% menjadi 137,25 hingga pukul 17.00 waktu Hong Kong.

Purwoko Sartono, Analis Panin Sekuritas mengatakan laju indeks saham kemarin dipengaruhi oleh sentimen regional. Menurut Purwoko, pergerakan bursa regional masih belum baik seiring dengan terus melemahnya harga minyak dunia. 


"Dari dalam negeri masih belum terlihat sentimen yang kuat, jadi para investor fokus pada keadaan dari luar," katanya. 

Lanjar Nafi Taulat, Analis Reliance Securities mengatakan sentimen dari luar yang lain adalah, bank dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan global di tahun ini. Pemangkasan itu dilakukan ditengah memburuknya prospek di Eropa dan China.  Karena hal itu pula, bursa Eropa dibuka turun cukup dalam. 

Ia juga menambahkan, penurunan komoditas telah menekan pasar dan investor terhadap kekhawatiran penurunan permintaan. Yang mana, hal itu seperti menimbulkan sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi. 

Purwoko bilang, pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh pengumuman tingkat suku bunga Indonesia alias BI rate hari ini (15/1). Selain itu, Lanjar menuturkan, neraca perdagangan Eropa dan indeks harga produksi Amerika Serikat juga turut menjadi fokus utama para investor. 

Kedua analis ini memproyeksikan IHSG masih akan melemah. Purwoko mengira hari ini IHSG akan bergerak di kisaran, 5.130-5.185 dan Lanjar di 5.125-5.175. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia