IHSG menanti kabar dari AS dan China



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu ditutup melemah. Jum'at (21/3). IHSG ditutup pada level 4.700,22 atau turun 3,66 poin jika dibanding penutupan akhir pekan lalu. Jika dibanding sehari sebelumnya, IHSG menguat tipis 0,03%.

Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat mengatakan, pekan lalu capital inflow naik tajam setelah Joko Widodo memutuskan diri menjadi calon presiden tahun 2014. Di akhir pekan, IHSG sedikit terkoreksi setelah Gubernur The Fed, Jannet Yellen berniat menaikkan tingkat suku bunga 6 bulan setelah tapering berakhir.

Beruntung, IHSG tersokong oleh penguatan rupiah dan pernyataan Bank Indonesia yang memperkirakan neraca perdagangan Februari 2014 surplus US$ 700 juta. Sedangkan hari ini, Lanjar memperkirakan, IHSG terpengaruh pengumuman data manufaktur dari China, dan data manufaktur dan pertumbuhan ekonomi dari AS. "Analis memperkirakan GDP Amerika akan sedikit tumbuh," katanya.


Analis Trust Securities, Reza  Priyambada menilai, IHSG masih rawan akan profit taking. Secara teknikal, indikator MACD cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. Sedangkan indikator RSI , stochastic, dan William %R melanjutkan downtrend.

Jika volume beli berlanjut, Reza menyarankan untuk buy on weakness. Adapun saham-saham yang patut dipertimbangkan antara lain SCMA, PGAS, KLBF, SIMP, ITMG, ELSA, dan AUTO.  Reza menebak IHSG hari ini akan bergerak pada rentang support 4.650 - 4.664 dan resistance 4.774 - 4.775.

Lanjar memperkirakan, IHSG berpotensi bullish pada kisaran 4.665 - 4.755. Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih menebak IHSG akan naik dan bergerak di antara 4.650 - 4.750.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri