JAKARTA. Ada anomali di pasar saham Indonesia. Di saat bursa saham di kawasan Asia menghijau, kemarin (19/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru ditutup menyusut 0,27% menjadi 5.806,69. Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia kemarin tercatat Rp 6,78 triliun, dengan volume transaksi 8,44 miliar saham dan frekuensi 281.645 kali. Indeks saham Nikkei (Jepang) kemarin ditutup menguat 0,10%, Shanghai Composite (Tiongkok) menanjak 1,36%, Hang Seng (Hong Kong) naik 0,56%, Straits Times (Singapura) tumbuh 0,57% dan KOSPI (Korea Selatan) naik 0,16%. Sejatinya, kinerja bursa saham Indonesia tidaklah buruk pada tahun ini. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), IHSG sudah tumbuh 9,63%. IHSG setidaknya menduduki urutan keenam indeks saham dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan Asia. Kospi menduduki urutan pertama dengan pertumbuhan 27,56%. Urutan kedua adalah Taiwan Taiex sebesar 19,30%, diikuti Hang Seng 19,07%, Straits Times 15,42% dan Shanghai 14,58%.
IHSG menanti kinerja emiten
JAKARTA. Ada anomali di pasar saham Indonesia. Di saat bursa saham di kawasan Asia menghijau, kemarin (19/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru ditutup menyusut 0,27% menjadi 5.806,69. Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia kemarin tercatat Rp 6,78 triliun, dengan volume transaksi 8,44 miliar saham dan frekuensi 281.645 kali. Indeks saham Nikkei (Jepang) kemarin ditutup menguat 0,10%, Shanghai Composite (Tiongkok) menanjak 1,36%, Hang Seng (Hong Kong) naik 0,56%, Straits Times (Singapura) tumbuh 0,57% dan KOSPI (Korea Selatan) naik 0,16%. Sejatinya, kinerja bursa saham Indonesia tidaklah buruk pada tahun ini. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), IHSG sudah tumbuh 9,63%. IHSG setidaknya menduduki urutan keenam indeks saham dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan Asia. Kospi menduduki urutan pertama dengan pertumbuhan 27,56%. Urutan kedua adalah Taiwan Taiex sebesar 19,30%, diikuti Hang Seng 19,07%, Straits Times 15,42% dan Shanghai 14,58%.