KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) melemah 1,68% atau 122,07 poin ke angka 7.164,81 pada perdagangan perdana pasca lebaran, Selasa (16/4). IHSG diproyeksikan akan menutup gap ke kisaran 7.200-7.240 pada Rabu (17/4). Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memproyeksikan, IHSG akan bergerak menguat dengan
support 7.135 dan
resistance 7.187 pada esok hari. Menurutnya, pergerakan harga komoditas dan nilai tukar rupiah masih membayangi pergerakan IHSG. Di sisi lain, Produk Domestik Bruto (PDB) China yang meningkat diperkirakan menjadi sentimen positif.
Baca Juga: IHSG Ambles Usai Libur Panjang, Begini Penjelasan BEI Analis Phintraco Sekuritas Nurwachidah mengatakan, secara teknikal IHSG membentuk pola
candlestick menyerupai
hammer di perdagangan, Selasa (16/4) menyusul adanya kenaikan Stochastic Relative Strength Index (RSI) dari
oversold area. Nur memprediksi terdapat peluang
rebound lanjutan IHSG dengan menutup gap ke kisaran 7.200-7.240 pada Rabu (17/4). Menurut Nur, terdapat beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Diantaranya data aktivitas ekonomi dari Tiongkok dan Dalam Negeri.
Pertama, terdapat realisasi pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 5,3%
year on year (YoY). Hal ini lebih baik dari perkiraan yang senilai 5% YoY di kuartal pertama 2024. Selain itu China Fixed Asset Investment
year to date (YTD) juga berada di atas ekspektasi 4,5% YoY dibanding sebelumnya sebesar 4,3% YoY di Maret 2024. Data-data tersebut mengindikasikan aktivitas ekonomi Tiongkok yang lebih baik di kuartal pertama 2024 dari kuartal keempat 2023.
Baca Juga: IHSG Tumbang 1,68% ke 7.164 Selasa (16/4), MDKA, HRUM, ANTM Top Gainers LQ45 Kedua berasal dari dalam negeri, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bertahan di atas 123 di Maret 2024. Akan tetapi, pasar masih menantikan data Neraca Perdagangan Indonesia Maret 2024. "Antisipasi pasar terefleksi dari pelemahan nilai tukar rupiah hingga 2,08% ke Rp 16.170 per dolar AS di Selasa sore (16/4)," kata Nur kepada Kontan.co.id, Selasa (16/4).
Berdasarkan kondisi di atas, Nur menilai, saham-saham pertambangan dapat kembali diperhatikan. Mengingat saham-saham tersebut cenderung masih memperoleh keuntungan jangka pendek dari pelemahan signifikan nilai tukar rupiah. Saham-saham yang bisa diperhatikan antara lain
AKRA,
INCO,
TKIM,
INKP,
ADMR,
ADRO dan sejumlah saham infrastruktur (
JSMR,
EXCL, dan
ISAT). Sedangkan, Herditya mencermati saham-saham antara lain,
MAHA dengan target harga Rp 210-Rp 218,
DOID berkisar di harga Rp 460-Rp 474, dan
ELSA Rp 416-Rp 426. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati