IHSG Mendekati Level 7.000, Saham-Saham Ini Layak Dilirik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum  bisa mencapai level psikologis 7.000. Pada perdagangan Kamis (14/9), IHSG masih mampu menguat 0,34% ke level 6.959,33.

Melansir catatan Kontan sebelumnya, IHSG sempat menyentuh 7.003,67 sebagai titik puncak harian. Dalam perdagangan sebelumnya, IHSG bahkan cukup meyakinkan dengan menembus level tertinggi harian di area 7.020,96.

Ada sejumlah katalis yang berpotensi memengaruhi arah pasar. Dari faktor eksternal, investor mencermati perkembangan data ekonomi Amerika Serikat yang akan menjadi pertimbangan keputusan suku bunga The Fed pada FOMC bulan ini.


Baca Juga: IHSG Naik Pada Kamis (14/9), Begini Proyeksinya untuk Jumat (15/9)

Sejauh ini, estimasi konsensus memperkirakan ada jeda kenaikan suku bunga The Fed pada bulan September. Kemungkinan The Fed akan kembali mengerek suku bunga acuan pada FOMC November jika level inflasi masih tinggi.

 
PGAS Chart by TradingView

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, secara histori, bulan September ini IHSG selalu melemah. Hal ini bisa dilihat berdasarkan data return historis IHSG sejak 5 tahun ataupun 10 tahun.

“Kalau kita cermati secara historis bulan September memang menjadi bulan yang kurang baik, hal ini dapat terlihat di data return historis IHSG baik 5 tahun ataupun 10 tahun,” kata Herditya kepada Kontan, Kamis (14/9).

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Kamis 14 September 2023, Cek Daftarnya di Sini

Selain itu, hal tersebut juga bersamaan dan dapat dilihat dari produk Primbon MNCS tahun 2023, di mana secara teknikal MNC Sekuritas memperkirakan hingga akhir bulan September masih Nampak kurang begitu baik.

Secara teknikal, Herditya merekomendasikan saham-saham seperti emiten yang berada di sektor komoditas yang sahamnya sedang meningkat, seperti, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli