IHSG mengekor laju bursa global dan regional



JAKARTA. Mengekor pasar saham global dan regional, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif pada Rabu (13/4). Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.12 WIB, indeks mencatatkan kenaikan sebesar 0,2% menjadi 4.838,69. Bahkan posisi indeks sempat bertengger di level 4.853,34 atau naik 0,4%.

Ada 115 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 38 saham dan 69 saham lainnya diam di tempat.

Volume transaksi pagi ini melibatkan 552,190 juta saham dengan nilai transaksi Rp 541,680 juta saham.


Secara sektoral, ada delapan sektor yang menyokong kenaikan indeks. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor industri lain-lain naik 1,44%, sektor pertambangan naik 1,08%, dan sektor keuangan naik 0,39%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers di antaranya: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 2,78% menjadi Rp 1.850, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,17% menjadi Rp 7.075, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 2,16% menjadi Rp 710.

Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) turun 1,72% menjadi Rp 1.710, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 0,91% menjadi Rp 43.550, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 0,74% menjadi Rp 3.375.

Regional dan global menghijau

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Bursa Asia dibuka dengan wajah sumringah pagi ini (13/4). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.07 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,9% menjadi 128,81.

Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 1,6% seiring pelemahan yen. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 naik 0,7% dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,6%.

Pergerakan positif bursa Asia mengekor kenaikan bursa global. Tadi malam, indeks Standard & Poor's 500 ditutup naik 1% menjadi 2.061,74. Adapun indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,9% menjadi 17.721,46.

Saham-saham berbasis energi menjadi faktor utama pengerek bursa AS. Sekadar informasi, sektor energi melonjak 2,7% tadi malam seiring melonjaknya harga minyak dunia ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir.

Kenaikan harga minyak sebesar 4,5% ke atas level US$ 42 sebarel di New York terjadi setelah Arab Saudi dan Rusia mencapai konsensus mengenai pembekuan produksi alias oil freeze. Informasi ini dikutip dari Interfax dari sumber diplomatik anonim di Doha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie