IHSG menghijau, saham second liner bisa dilirik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung masih akan bergerak positif di semester II/2018. Ini didukung rilis pertumbuhan ekonomi semester I/2018 di atas ekspektasi pelaku pasar, yakni 5,27%.

Kondisi tersebut, sekaligus jadi momentum bagi emiten untuk mendulang untung, termasuk di dalamnya saham-saham emiten second liner atau saham dengan kapitalisasi pasar sedang dan kecil.

"Menentukan valuasi saham yang murah bisa dilihat dari price earning ratio (PER) dan kinerja fundamental emiten. Tapi jangan lupa untuk terapkan juga manajemen risikonya," kata Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji kepada Kontan (6/8).


Beberapa saham yang direkomendasikan Nafan ke depan di antaranya, saham dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) dengan target harga jangka panjang Rp 770 dan jangka menengah Rp 700.

Selanjutnya ada saham PT Lautan Luas Tbk (LTLS) dengan target harga Rp 590 untuk jangka pendek, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Rp 1.060 untuk jangka pendek, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Rp 820 untuk jangka panjang, sedangkan jangka menengah Rp 610.

Sedangkan target harga PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) Rp 270 untuk jangka menengah, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) Rp 1.390 dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) Rp 1.730.

Dilihat dari sisi sektor emiten second liner, sektor perbankan menurut Nafan masih memiliki prospek positif ke depan dengan fundamental yang baik. Seiring dengan berkembangnya medium enterprise yang mampu mendorong pertumbuhan kredit perbankan.

"Ini juga memberikan katalis positif, di mana net performing loan (NPL) juga dijaga," ungkapnya.

Sedangkan prospek saham LTLS, selama penjualan meningkat dan berkomitmen meningkatkan kualitas produk, Nafan menilai prospek emiten itu akan positif di pasar. Berbeda dengan emiten sektor properti yang kinerja sahamnya masih terbantu sentimen pelonggaran loan to value (LTV).

Untuk WEGE, prospeknya masih akan positif dan turut mendukung usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dalam pengembangan infrastruktir. Selama perolehan kontrak emiten meningkat, kinerja pendapatan juga bisa terdorong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Agung Jatmiko