KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 8,14 poin atau 0,11% ke 7.681 pada akhir perdagangan Kamis (5/9). Sebanyak 348 saham naik, 235 saham turun dan 211 saham stagnan.
Research Analyst Phintraco Sekuritas Nurwachidah menyampaikan secara teknikal, IHSG kembali gagal menembus
strong resistance pada level 7700 tervalidasi dengan terbentuknya upper shadow yang menandakan adanya tekanan jual. Selain itu, pada indikator MACD menunjukkan histogram yang bergerak
sideways. Oleh karenanya, Nurwachidah memperkirakan IHSG akan mengalami konsolidasi pada rentang area 7650-7700 di perdagangan Jumat (6/9).
Baca Juga: Imbal Hasil Reksadana Positif di Bulan Agustus 2024, Berkat Aliran Dana Asing Sentimen dari global, fokus pasar akan tertuju pada Amerika Serikat yang dijadwalkan akan merilis data Non-Farm Payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran Jumat (6/9). Diperkirakan data NFP akan tumbuh dari 114 ribu menjadi 120 ribu pada Agustus. Selain itu, tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di level 4.30%. "Peningkatan data NFP diyakini tidak akan mengubah ekspektasi terkait pemangkasan suku bunga yang akan terjadi di bulan September," kata Nurwachidah kepada Kontan, Kamis (5/9). Kemudian, perhatian pasar juga akan tertuju pada estimasi ketiga
Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal kedua di kawasan Euro, yang diperkirakan akan tumbuh terbatas menjadi 0.60% YoY dari 0.50% YoY pada kuartal sebelumnya.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,11% ke 7.681 Pada Kamis (5/9), ACES, EXCL, INDF Jadi Top Gainers LQ45 Selain itu di hari yang sama, Jerman juga akan merilis data neraca perdagangan untuk bulan Juli, yang diperkirakan akan tumbuh menjadi €21.90 miliar dari €20.40 miliar bulan sebelumnya. Pertumbuhan terbatas ini diperkirakan karena perbaikan dalam kinerja ekspor, yang juga diperkirakan akan tumbuh sebesar 1.20% dari level sebelumnya -3.40%. Dari sisi domestik, pasar menantikan rilis data cadangan devisa untuk bulan Agustus. Sebagai informasi, cadangan devisa pada bulan Juli sebesar US$ 145.40 miliar, yang setara dengan pembiayaan sekitar 6.5 bulan impor atau 6.3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh melebihi standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor. Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo memprediksi IHSG pada Jumat (6/9) berpotensi akan menguji
resistance 7.726 dengan
support 7.545 "Sentimen pergerakan harga komoditas berpotensi mempengaruhi IHSG esok hari," ujar William kepada Kontan, Kamis (5/9).
Baca Juga: Periksa Top Losers saat IHSG Menguat pada Bursa Kamis (6/9), Ada TLKM, BRPT, dan KLBF William merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan, Jumat (6/9) sebagai berikut:
1. PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) Rekomendasi:
Buy on Weakness Support: Rp 278
Resistance: Rp 400
2. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) Rekomendasi:
Buy on Weakness Support: Rp 600
Resistance: Rp 780
Baca Juga: IHSG Naik Lagi, 7 dari 11 Indeks Sektoral di BEI Positif (5 September 2024) 3. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) Rekomendasi:
Buy on Weakness Support: Rp 1.005
Resistance: Rp 1.390 Sementara itu, Nurwachidah merekomendasikan untuk mencermati saham pada perdagangan Jumat (6/9) meliputi PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT XL Axiata Tb (EXCL), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo