KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 14,97 poin atau 0,21% ke 7.190,988 hingga akhir perdagangan Jumat (15/12). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, IHSG Senin (18/12) akan rawan terkoreksi. "Kami perkirakan akan dipengaruhi oleh aksi profit taking setelah IHSG bergerak menguat," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (15/12).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian menyoroti IHSG akan melanjutkan rally yang terjadi pada Jumat (15/12). Hal ini sejalan dengan stochastic RSI yang cenderung bergerak naik dan pembentukan sinyal goldencross pada MACD dan membuka peluang rebound lanjutan IHSG ke kisaran 7.200-7.250 pada Senin (18/12). Baca Juga: Ditopang Pemilu dan Daya Beli, IHSG Berpotensi Dekati 8.000 pada 2024 "Sentimen pekan depan diperkirakan masih berasal dari keputusan sejumlah bank sentral dunia," kata Rio kepada Kontan.co.id, Jumat (15/12). The Fed, ECB dan BoE memutuskkan menahan suku bunga acuan pada pertemuan Desember 2023. Selain itu, pasar yang masih merespon positif akan clue terbaru The Fed akan pemangkasan sukubunga acuan sebanyak tiga kali di 2024. Pada pekan depan, Bank Indonesia (BI) akan mengadakan RDG pada 20-21 Desember 2023. BI diperkirakan akan kembali menahan sukubungan acuan di Desember 2023, mengikuti keputusan sejumlah bank sentral pada pekan ini. Hal ini berpotensi mendorong nilai tukar rupiah untuk beberapa waktu kedepan. Sebagai informasi, nilai tukar Rupiah berada di Rp 15,490 per dolar Amerika Serikat (+0,032%) di Jumat (15/12) sore. Dari data ekonomi, sejumlah data penting akan dirilis pada pekan depan. Kawasan Eropa (19/12) dan Inggris (20/12) akan merilis data inflasi bulan November 2023. Sementara, AS akan merilis data GDP Growth Rate QoQ Final kuartal III di Kamis (21/12). Baca Juga: IHSG Menguat 0,44% Sepekan Ini, Bagaimana Nasib Pekan Depan?