IHSG menguat 0,62%, kenaikan bisa berlanjut pada Selasa (17/11)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,62% ke level 5.494,87 pada Senin (16/11). Bahkan, pada awal perdagangan sesi I, IHSG sempat menyentuh level 5.519,68.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino menilai, IHSG yang berakhir di zona hijau didorong oleh sentimen eksternal berupa penguatan indeks saham di Amerika Serikat seiring meredanya kekhawatiran investor terhadap lonjakan kasus baru Covid-19. Sementara itu, dari dalam negeri, neraca perdagangan yang kembali surplus menjadi tambahan sentimen positif di pasar.

Untuk Selasa (17/11), Mino memprediksi, IHSG akan kembali menguat dengan support di level 5.460 dan resistance di 5.530. "Sentimen pendorongnya berasal dari surplusnya neraca perdagangan dan keyakinan pelaku pasar terhadap proses pemulihan ekonomi seiring optimisme ketersediaan vaksin," kata Mino kepada Kontan.co.id, Senin (16/11). Saham-saham yang menarik untuk dicermati antara lain adalah TLKM, PGAS, SCMA, dan ADRO.


Bernada serupa, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan, IHSG pada perdagangan esok hari masih akan menguat dengan support di level 5.430 dan resistance di 5.525. Menurut Valdy, saham-saham infrastructure-related, seperti WIKA, PTPP, ADHI, WTON, dan WSBP berpeluang melanjutkan rally penguatan.

Baca Juga: Investor bisa perbanyak saham di portofolio investasi pada akhir tahun, ini alasannya

"Potensi penguatan tersebut didasari oleh euforia dari kenaikan alokasi anggaran infrastruktur sebesar 47,2% dari alokasi tahun 2020 menjadi Rp 413,8 triliun pada tahun 2021," tutur Valdy. Masih berkaitan dengan hal tersebut, saham JSMR, PGAS, dan TLKM juga dapat dicermati pada perdagangan Selasa (17/11).

Pada perdagangan esok hari, pelaku pasar diperkirakan akan merespons positif sentimen eksternal berupa data ekonomi China bulan Oktober 2020. Mulai dari produksi industri yang naik 6,9% secara year on year (yoy), kenaikan penjualan retail sebesar 4,3% yoy, dan foreign direct investment (FDI) yang tumbuh 6,4% yoy.

Sementara dari dalam negeri, investor masih menantikan sejumlah data ekonomi, seperti penjualan motor dan mobil, Indeks Harga Properti, dan Business Confidence Index. Pasalnya, data tersebut dapat menjadi salah satu indikator untuk mengukur pemulihan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2020.

Baca Juga: Investor asing mencatat net sell meski IHSG menguat 0,62% pada Senin (16/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati