KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 50,79 poin atau 0,70% ke 7.323,58 pada akhir perdagangan perdana di tahun ini, Selasa (2/1). Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, kenaikan IHSG hari ini kemungkinan ada dampak dari January Effect yang biasanya dipicu oleh kenaikan saham-saham small cap. “Di bulan Januari ini, sangat mungkin akan ada
all time high (ATH), mengingat sekarang IHSG sudah mendekati ATH yang pernah ada,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (2/1).
Baca Juga: IHSG Menguat 0,70% ke 7.323 Pada Selasa (2/1), TPIA, INDY, MAPI Top Gainers LQ45 Pada Januari, pergerakan IHSG secara fundamental akan dipengaruhi oleh penguatan rupiah dan masuknya dana asing. “Serta didukung oleh kenaikan harga komoditas andalan Indonesia,” ungkapnya. Top gainers LQ45 pada Selasa (2/1) adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (
TPIA) sebesar 8,57%, PT Indika Energy Tbk (
INDY) naik 6,27%, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI) naik 5,87%. Menurut Budi, pergerakan harga saham TPIA sudah terjadi sejak tahun lalu. “Sementara, saham INDY naik seiring dengan emiten batubara lainnya yang hari ini naik,” paparnya. Pada perdagangan Selasa (2/1), indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor transportasi yang naik 3,34%, sektor energi naik 2%, dan sektor barang baku yang naik 1,89%. Menurut Budi, kinerja sektor transportasi di tahun ini akan bagus seiring dengan naiknya mobilitas masyarakat. Sementara, sektor energi dan komoditas kinerjanya cenderung mengikuti harga global. “Jika harga global dari beberapa komoditas sedang naik, maka akan membuat saham-saham emiten sektor itu ikut melesat dan sebaliknya. Sektor
shipping atau
transportation kemungkinan juga akan menopang IHSG di bulan ini,” tuturnya. Budi memproyeksikan, IHSG akan naik 10% ke level 8.000 pada akhir tahun 2024. “Naik ke 8.000 di akhir tahun saya pikir masih mungkin,” tuturnya.
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Rabu (2/1) Sementara itu, Pengamat Pasar Modal dan Akademisi Trisakti Hans Kwee mengatakan, bulan Januari termasuk bulan yang positif bagi IHSG. “Apalagi ini bulan Januari di tahun pemilu, sehingga IHSG lebih sering naik,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (2/1). Di bulan Januari ini, IHSG diproyeksikan akan bergerak di level 7.300 - 7.350. Sentimennya berasal dari Pemilu 2024 dan penurunan suku bunga. Sejumlah bank sentral, seperti The Fed, European Central Bank (ECB), dan Bank of England (BOE) diperkirakan akan mengakhiri kenaikan suku bunga mereka. “Potensi penurunan bunga oleh beberapa bank sentral tersebut jadi sentimen positif,” paparnya. Hingga akhir tahun 2024, IHSG diproyeksikan akan bergerak di level 7.650 - 7.850.
Menurut Hans, sektor konsumer, perbankan, dan properti menjadi sektor pilihan tahun 2024. Namun, Hans tetap menyarankan investor untuk lebih melakukan
buy on weakness terlebih dahulu untuk saham-saham dari sektor tersebut. “Karena ini menjelang pemilu dan pasar cenderung masih
wait and see,” tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi