KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) menguat 0,42% atau 27,69 poin ke 6.694,02 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini, Jumat (9/6). IHSG menguat 0,92% dalam sepekan periode 5-9 Juni 2023. Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG pekan ini cenderung mulai menguat. Sektor energi, terutama batubara, mulai menunjukkan geliat pembalikan arah. “Hal itu seiring mulai adanya beberapa kali penguatan pada harga komoditas batubara pekan ini,” kata Ivan kepada Kontan.co.id, Jumat (9/6).
Senior Research Analyst MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, selama sepekan ini IHSG bergerak menguat 0,92% dengan berbagai sentimen yang mempengaruhi. Di antaranya, investor masih cenderung
wait and see akan FOMC Meeting.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.694 Pada Jumat (9/6), FILM, BMRI, ASII Paling Banyak Net Buy Asing Menurut Herditya, investor memperkirakan The Fed masih akan mempertahankan suku bunga.“Kemudian, penguatan juga terpengaruh harga komoditas batubara global yang menguat dan rilis data ekonomi Indonesia yang masih cukup baik,” kata dia. Ivan memperkirakan, ada potensi koreksi terbatas pada IHSG di awal perdagangan pekan depan, Senin (12/6). Hal itu disebabkan momentum penguatan di hari Kamis (8/6) kemarin yang tertahan hari ini, sehingga IHSG menghadapi
resistance di level 6.700. “Selain itu, harga komoditas juga masih cenderung
volatile meski mulai menguat,” tutur dia. Ivan memproyeksikan, IHSG akan bergerak di rentang 6.640-6.700 pada Senin depan. Saham-saham yang dapat dicermati berasal dari emiten produsen batubara, seperti
ADRO dan
PTBA untuk
buy on weakness dengan target harga masing-masing Rp 2.350 per saham dan Rp 3.500 per saham.
Baca Juga: IHSG Naik 0,42% ke 6.694 Hingga Tutup Pasar Jumat (9/6) Ivan juga merekomendasikan investor untuk memperhatikan saham
MEDC dan
ASII dengan target harga masing-masing Rp 980 dan Rp 7.100 per saham Sementara, Herditya memprediksi, IHSG rawan koreksi ke rentang 6.655-6.673 dengan
support di 6.605 dan
resistance di 6.729. Herditya merekomendasikan investor untuk memperhatikan saham
APLN dengan target harga Rp 151 per saham-Rp 157 per saham,
ERAA dengan target harga Rp 535 per saham-Rp 560 per saham, dan JPFA dengan target harga Rp 1.255 per saham-Rp 1.300 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati