IHSG menguat 1%, saham-saham ini paling banyak dikoleksi asing Senin (21/12)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1% atau bertambah 61.30 poin ke level 6.165,62 pada perdagangan Senin (21/12). Sepanjang perdagangan IHSG berada di zona hijau dari level terendah 6.119,91 dan level tertinggi 6.195,15.

Mengutip data RTI, 8 dari 10 sektor menghijau. Sektor yang menguat paling tinggi antara lain sektor tambang 3,81%, sektor perkebunan menguat 3,04%, sektor infrastruktur bertambah 2,21% dan sektor perdagangan naik 1,91%.

Sedangkan 2 sektor yang memerah adalah sektor aneka industri turun 0,24% dan sektor barang-barang konsumsi tertekan 0,07%. Total volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 27,91 miliar dengan nilai transaksi Rp 20,66 triliun.


Baca Juga: IHSG menguat 1% ke 6.165 di akhir perdagangan hari ini, asing beli BBCA, BSIM, BMTR

Ada 308 saham yang menguat, 190 saham yang turun dan 139 saham yang stagnan. Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 141,57 miliar di pasar reguler. Namun asing membukukan net buy atau beli bersih sebesar Rp 88,08 miliar di seluruh pasar.

Saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 372,9 miliar. Saham BBCA ditutup menguat tipis 0,44% ke level Rp 34.150 per saham. Total volume perdagangan saham BBCA mencapai 20,3 juta dengan nilai transaksi Rp 697,9 miliar.

Asing juga mengoleksi saham PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) Rp 109,6 miliar. Saham BSIM Pun melesat 6,64% ke level Rp 482 per saham pada penutupan perdagangan. Total volume penjualan saham BSIM mencapai 236,61 juta dengan nilai transaksi Rp 109,6 miliar.

Baca Juga: IHSG naik 1,25% ke 6.180 hingga akhir perdagangan sesi I, Senin (21/12)

Asing juga memburu saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) Rp 77,4 miliar. Saham BMRI ditutup menguat 1,91% ke Rp 320 per saham. Total volume perdagangan saham BMTR mencapai 422,56 juta dengan nilai transaksi Rp 120,5 miliar.

Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada perdagangan awal pekan:

Editor: Noverius Laoli