IHSG Menguat 1,16% Dalam Sepekan, Begini Proyeksinya untuk Pekan Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (27/1) dengan menguat 0,50% ke level 6.898,98. Dalam sepekan, IHSG telah naik 1,16%. Penguatan IHSG diprediksi masih berpeluang lanjut pada pekan depan.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksi IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan tren positif walaupun ada peluang koreksi.

"Tetap ada peluang koreksi sehat dari profit taking terbatas sebelum fase kenaikan berlanjut," jelas dia. 


Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mencermati IHSG sudah mulai rebound sejak pertengahan Januari dan akan menjadi sentimen positif pada pergerakan indeks ini. 

Baca Juga: IHSG Menguat Dalam Sepekan di Tengah Musim Rilis Laporan Keuangan

Dia menilai rebound ini menjadi hal yang wajar apalagi price earning ratio (PER) IHSG kalau dibandingkan secara historis masih undervalued. Apalagi investor asing juga mulai masuk mencatatkan beli bersih. 

Ivan memproyeksi sepekan ke depan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.790 sampai 6.970. 

Sementara Arjun memprediksi IHSG bergerak di area 7.000-7.100.  

Jika menilik kembali perdagangan sepekan ini, Equity Research Phintraco Sekuritas Rio Febrian menuturkan pergerakan IHSG sepekan terakhir dipengaruhi oleh respon pasar yang cenderung mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed. 

Pasar telah berekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) akan mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, atau lebih rendah dari kenaikan beberapa dari FOMC sebelumnya. 

Baca Juga: Menguat 1,16% dalam Sepekan, IHSG Diselimuti Sejumlah Sentimen Positif

"Emiten-emiten yang telah merilis kinerja keuangan tahun penuh 2022 pada pekan ini mempengaruhi pergerakan IHSG," jelas Rio kepada Kontan.co.id, Jumat (27/1). 

Masih dalam negeri, lanjut Rio, realisasi penanaman modal asing di Indonesia tercatat naik 3,7% secara kuartalan menjadi Rp 175,2 triliun atau tumbuh 43,3% secara tahun. 

Menurutnya realisasi tersebut merupakan salah satu faktor yang mendorong penguatan harga saham infrastruktur beberapa waktu lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi