IHSG menguat 1,27% pekan ini, bagaimana dengan pekan depan?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Jumat (19/6). Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup menguat 0,35% atau 17,027 poin ke level 4.942,28.

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas sektor di bursa cenderung menguat. Penguatan paling signifikan dicatatkan oleh industri dasar dan kimia yang naik hingga 1,62%. Setelahnya disusul oleh sektor aneka industri yang menghijau hingga 1,29%.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengamati, IHSG yang menghijau seiring dengan penguatan indeks bursa global dan regional. Di sisi lain, kenaikan IHSG juga terdorong efek dari pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).


Baca Juga: Kapitalisasi pasar IHSG naik Rp 73,39 triliun dalam sepekan

Sekedar informasi, Rapat Dewan Gubernr (RDG) BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin, dari 4,5% menjadi 4,25%, Kamis (18/6).

Penguatan pada Jumat (19/6) ini mengokohkan kenaikan IHSG yang sudah terjadi selama sepekan terakhir. Berdasar RTI Business, IHSG sudah naik 1,27% dibanding penutupan IHSG Jumat (12/6) yang berada di level 4.880.

Selain terdorong sentimen pemotongan suku bunga, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksono menambahkan, penguatan IHSG sepekan terakhir terkerek sentimen positif dari global, yakni pembelian obligasi korporasi oleh Federal Reserve.

Adapun pekan depan Herditya memperkirakan IHSG akan bergerak di level resistance di 5.140 dan level support di 4.747 hingga 4.812. "Bila IHSG masih belum mampu menembus resistance-nya, maka pergerakan IHSG akan cenderung terkoreksi," jelas Herditya  ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (19/6).

Baca Juga: Ramai sentimen positif dari domestik, IHSG menguat 1,27% dalam sepekan

Hendriko juga memprediksi pergerakan IHSG pekan depan akan mixed dengan kecenderungan melemah. Adapun sentimen yang mempengaruhi masih seputar peningkatan kasus pandemi Covid-19 dan sentimen geopolitik.

Menurut Hendriko, ketidakpastian dari situasi geopolitk ini juga yang mendorong investor asing keluar dari saham-saham berkapitalisasi besar. Sehingga, selama sepekan ini IHSG cenderung mencatatkan aksi jual bersih atau net sell.

Asal tahu saja, penguatan IHSG pekan ini  terjadi di tengah net sell yang mencapai Rp 2,81 triliun. Adapun beberapa saham yang paling banyak dilepas asing yaitu TLKM hingga Rp 405,2 miliar, BBCA hingga Rp 326,7 miliar, dan BBRI hingga Rp 238,4 miliar.

"Namun katalis dari pembagian dividen mempengaruhi pergerakan bursa, di mana hal ini menarik bagi para investor," imbuh Herditya.

Baca Juga: Direktur ASSA Jany Chandra menata ulang portofolio investasi di tengah pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati